-->

Masa Depan Model Pembelajaran



www.mgmpsosiologijateng.com - PEMBELAJARAN TERBUKA, Tantangan para guru Sosiologi ke depan adalah menyiapkan pembelajaran dan penilaian terbuka. Pembelajaran terbuka yang dimaksud adalah semua peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Adapun penilaian terbuka yaitu keterlibatan publik di dalam mengukur dampak kebermanfaatan produk pembelajaran  yang dihasilkan peserta didik. Berangkat dari dua tantangan tersebut, lantas hal-hal apa yang perlu disiapkan para guru sosiologi? Kemudian konsekuensi apa yang akan didapat ketika guru sosiologi dalam keadaan siap dan tidak siap? Dalam artikel ini mencoba untuk mengupasnya.

Kecenderungan Terbuka 

Adalah perubahan struktur yang mendorong kecenderungan terbuka dalam proses layanan pendidikan di sekolah-sekolah. Struktur sosial yang dahulu tradisional dengan ditandai face to face, sekarang berubah menjadi struktur sosial modern dengan ditandai kehadiran teknologi visual. Perubahan struktur tersebut dapat dilihat dari tiga indikator diantaranya; sistem mata pencaharian,  pola ruang gerak sosial,  dan temuan teknologi yang memanjakan.

Pada sistem mata pencaharian kecenderungan berubah dari yang sederhana menjadi kompleks. Setiap anggota masyarakat cukup disibukkan dengan urusan kerja. Pada saat itulah setiap keluarga akan buruh instrumen yang dapat mengendalikan anggota keluarganya dalam proses pembelajaran. Selanjunya dalam hal ruang gerak sosial ada kecenderungan yang sama yaitu dari ruang gerak terbatas (analog) ke ruang gerak tanpa batas (visual digital). Adanya tren ruang gerak ke arah visual inilah, para keluarga dan anggota masyarakat berkecenderungan menggunakan teknologi visual dalam mengikuti pembelajaran. Lebih-lebih adanya temuan teknologi yang memanjakan, dimana semua aktivitas dan pencukupan kebutuhan dapat dilayani oleh teknologi visual digital.

Ketika masyarakat telah memasuki perubahan struktur ke arah visual itulah, maka mau tidak mau proses pembelajaran di sekolah-sekolah harus mengikuti dengan model perubahan struktur visual. Bagi yang mampu mengikuti pola perubahan layanan pembelajaran ini, maka keberadaan sebuah sekolah dan eksistensi guru terjamin. Dan sebaliknya jika tidak, maka sekolah dan para guru nya harus siap-siap untuk dimuseumkan.

Arah Kompetensi Guru 

Ketika sumber belajar dalam keadaan terbuka dimana setiap anggota masyarakat dapat mengunduh di manapun dan kapanpun, maka kompetensi guru tidak lagi berada pada penguasaan materi pembelajaran saja. Kompetensi guru di masa depan adalah kemampuan guru di dalam membaca data-data sosial yang kemudian dihubungkan dengan kaidah kaidah, perspektif, dan sudut pandang yang tersebar dalam khazanah sosiologi. Ketika arah kompetensi guru dituntut untuk mampu membaca data dan menghubungkan sebuah perspektif sosiologi, maka guru tidak cukup hanya memahami dan menguasai materi saja. Tetapi yang terpenting adalah guru mampu mengetahui dampak dan kebermanfaatan sebuah materi pembelajaran untuk berkehidupan.

Contoh kompetensi guru yang memiliki kemampuan membaca data adalah sebagai berikut. Suatu ketika terdapat materi yang isinya tentang Indonesia memiliki puluhan ribu suku, adat, dan budaya yang tersebar di dunia. Pada posisi inilah seorang guru tidak lagi hanya memahami dan menguasai suku apa saja yang tersebar di nusantara, tetapi dibalik itu guru diharapkan mampu membaca data tentang hal-hal apa yang dapat digunakan untuk membangun dinamika pembelajaran. Bagi guru yang memiliki arah kompetensi membaca data maka guru tersebut akan mengajak para peserta didiknya dalam mendiskusikan tentang hal-hal apa saja yang kemudian dapat dibahas, diteliti, dan dimanfaatkan dari adanya materi Indonesia memiliki puluhan ribu pulau yang tersebar di nusantara itu. Bagi guru yang memiliki kompetensi membaca data yang hebat maka guru tersebut akan menghubungkan misalnya tentang potensi-potensi sosial apa saja yang dapat diunggulkan sehubungan dengan adanya puluhan ribu suku yang tersebar tersebut.

Misalnya bicara tentang busana, kuliner, kosmetik, arsitektur rumah, bahasa, dan ragam pengetahuan lokal lainnya dapat menarik para peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran tersebut.  Ketika guru memiliki kemampuan membaca data dalam materi sebuah pembelajaran maka jelas proses pembelajaran itu bisa dilakukan secara terbuka. Tentu saja proses pembelajaran yang dilaksanakan secara terbuka akan memiliki konsekuensi  yang cukup menantang. Dimungkinkan para guru yang memiliki kompetensi membaca data yang kompleks tersebut akan memiliki ruang kelas tanpa batas dengan peserta didik yang  terlampaui. Namun bagi guru yang belum siap maka proses pembelajaran terbuka, akan terancaman kedepannya.

Skenario Pembelajaran 

Skenario pembelajaran terbuka adalah skenario pembelajaran yang fokus untuk menjawab masalah-masalah di masa depan. Dengan model pembelajaran terbuka yang akan diikuti oleh peserta didik dan jaringan publik lainnya, maka antara guru peserta didik dan jaringan publik akan terjadi proses interaktif. Posisi guru masih dalam menjadi fasilitator. Posisi peserta didik adalah menyerap dan menindaklanjuti informasi yang disampaikan oleh guru. Adapun jaringan publik berperan menjadi kontributor  data atau permasalahan-permasalahan yang ada. Ketika segitiga interaktif ini berlangsung, maka proses pembelajaran benar-benar berlangsung penuh dan sarat makna.

Skenario pembelajaran terbuka akan lebih menitikberatkan pada pembelajaran visual dan keterampilan guru di dalam membaca data yang dihubungkan dengan materi. Sehingga skenario pembelajaran akan cukup berubah tidak seperti langkah-langkah pembelajaran lama yang cenderung lagu dan menjenuhkan. Sintak pembelajaran pun akan berubah secara besar-besaran. Guru tidak lagi mendominasi dalam tiap tiap tahapan pembelajaran mulai dari pendahuluan,  Kegiatan inti dan penutup pembelajaran. Guru akan lebih dituntut untuk menggunakan skenario pembelajaran berbasis logika pengetahuan sosial atau istilahnya adalah pembelajaran berbasis penyelesaian masalah untuk masa depan.

Ilustrasi dari proses pembelajaran terbuka adalah guru harus memiliki data yang lengkap untuk dihantarkan dalam bentuk data grafis, ilustrasi, dan model-model dokumen visual lainnya. Dan tentu saja bahan materi pendahuluan tersebut merepresentasikan dari apa yang jadi masalah kehidupan pada masyarakat. Contoh saja materi tentang ketimpangan sosial. Saat guru mengantarkan materi ketimpangan sosial tersebut guru harus menyiapkan ragam data tentang ketimpangan ketimpangan yang dialami dan dirasakan oleh peserta didik dan masyarakat.  setelah guru mengantarkan data-data sosial unta kesetimbangan maka guru kemudian melanjutkan kegiatan inti pembelajaran. Pada saat inilah kemampuan guru akan diuji tentang seberapa dalam perspektif dan sudut pandang yang dimilikinya di dalam menguraikan data-data yang ada.

Tentu saja langkah berikutnya adalah perspektif apa yang akan di pilih kurir di dalam membaca data ketimpangan sosial. Apakah guru menggunakan perspektif kritis, fungsional, atau simbolik, Itu adalah sebuah pilihan guru. Yang menjadi penting adalah bagaimana kegiatan inti pembelajaran pada materi ketimpangan sosial itu mampu menjawab salam masalah masa depan atau suatu pembelajaran yang tidak menjadi industri sumber masalah tetapi menyelesaikan masalah.

Karena fokus kegiatan pembelajaran adalah untuk menjawab masalah masa depan, maka seorang guru harus mampu mengarahkan pembelajaran di mana peserta didik diharapkan memiliki gagasan gagasan kreatif dalam mewujudkan suatu keadilan sosial. Bukan sebaliknya ketika guru mengajar materi ketimpangan sosial malah memproduksi peserta didik yang memiliki ego dan nafsu dalam melawan dan merusak struktur sosial. Inilah hal menarik yang dapat dipetik dari model pembelajaran terbuka.

Penilaian Terbuka 

Model pembelajaran masa depan tidak cukup hanya dengan kepiawaian guru yang berhasil mengedepankan harapan kehidupan di masa depan di setiap materi pembelajaran. Poin penting kedua adalah pembelajaran terbuka harus mampu menghasilkan produk pembelajaran yang bermanfaat yang mana kebermanfaatan itu diputuskan oleh penilaian publik.

Bagaimana model produk sebuah pembelajaran terbuka itu dapat inilah dengan terbuka atau penilaian terbuka? Karena berbasis buka-bukaan maka salah satu bentuk produk pembelajaran yang dapat dinilai secara terbuka adalah produk produk-produk pembelajaran dalam bentuk visual.

Seorang guru yang menggunakan model pembelajaran terbuka dan penilaian terbuka tidak cukup mengantarkan siswanya dalam menghasilkan produk teks saja. Salah satu produk pembelajaran visual yang dapat digunakan sebagai instrumen penilaian terbuka adalah film. Pada saat inilah guru harus mampu mendorong siswanya untuk mengecilkan produk pembelajaran dalam bentuk film. Materi skenario film, proses pengumpulan data, penataan naskah hingga editingnya, guru harus menguasai juga.

Yang perlu diperhatikan kemampuan guru di dalam mengantarkan siswa untuk memiliki kecakapan dalam menyusun skenario film untuk produk pembelajaran, setiap siswa harus didorong untuk memiliki standar ketat tentang layaknya sebuah laporan pembelajaran yang di dalamnya terdapat sistematika pendahuluan isi dan penutup. Seperti halnya laporan tertulis, film yang digunakan untuk produk pembelajaran juga memiliki sistematika yang tidak jauh beda. Misalnya dalam sebuah film pembelajaran terdapat sistematika opening film, isi film dan closing film.

Contoh saja sebuah film pembelajaran pada materi kelompok sosial. Hal-hal apa saja yang harus ada di dalam opening film di dalam isi film dan closing film sebuah materi kelompok sosial?
Ketika materi kelompok sosial difokuskan pada kemampuan guru di dalam membaca data kelompok kelompok sosial apa saja yang dapat menjadi Harapan di masa yang akan datang, maka arah dari produk pembelajaran dalam bentuk film kelompok sosial karya peserta didik dapat berupa dokumentasi kelompok-kelompok sosial yang inspiratif yang ada di dalam masyarakat. Atau juga dokumentasi tentang film kelompok-kelompok sosial yang perlu keberadaannya dalam penguatan kemandirian dan kedaulatan sosial.

Proses pembuatan produk pembelajaran dalam bentuk film pembelajaran ini juga sangat cocok untuk mengembangkan kemampuan siswa di dalam menguasai teknik observasi data dan teknik wawancara dalam memasuki ranah interpretasi sebuah data. Bentuk produk pembelajaran dalam bentuk film ini juga sangat menarik untuk dikembangkan Karena pada saat yang sama para siswa dan publik cukup mudah di dalam memiliki alat-alat serta proses editing yang telah disiapkan dari berbagai macam aplikasi yang tersedia. Dengan demikian model produk pembelajaran ini sangat relevan di era kekinian.

Menguji Produk Pembelajaran Unggulan 

Siapakah yang berhak memilih menilai suatu pembelajaran itu berhasil atau sebaliknya? Dalam model pembelajaran terbuka ini yang berhak menilai seorang guru dan peserta didik berhasil dalam pembelajarannya adalah publik. Terdapat perbedaan model pembelajaran terbuka dengan model pembelajaran yang lain. Keberhasilan pembelajaran tidak hanya diukur pada keberhasilan siswa saja, tetapi guru dan siswa dalam penilaian setara.

Jika produk pembelajaran yang tepat pada hari ini adalah dalam bentuk film, maka cara mengukur keberhasilan suatu produk pembelajaran adalah sebagai berikut.

Pertama sebuah produk pembelajaran dianggap berhasil tidak hanya ukur kemampuan mengumpulkan data membuat sumber belajar alternatif dan memiliki skill pengetahuan dan keterampilan visual saja.

Kedua, produkpembelajaran yang baik adalah produk pembelajaran yang mampu menyampaikan pesan menarik dan mampu merajut masa depan yang penuh harapan. Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana pemahaman terhadap peserta didik di dalam memanfaatkan materi pembelajaran untuk kehidupan.

Mari kita siapkan diri untuk selalu siap berbakti kepada negeri. Model pembelajaran terbuka dan penilaian terbuka adalah bagian kecil dari gagasan yang perlu diperhatikan dalam rangka menyiapkan anggota masyarakat lebih berdaya melalui proses pembelajaran. Tentu saja masih banyak ide dan gagasan model pembelajaran dan penilaian lainnya  yang penuh harapan untuk kehidupan di masa yang akan datang.

Penulis adalah Suhadi, guru SMA Negeri 1 Pamotan 

2 Responses to "Masa Depan Model Pembelajaran"

Iklan Bawah Artikel