-->

JAMBU METE WONOGIRI: ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN DARING SEBAGAI AJANG KREASI SISWA SMA N 1 GIRIMARTO


Retno  Wahyu Wulandari,S.Sos,M.Si (Guru Sosiologi di SMA Negeri  1 Girimarto) 

Sudah 6 bulan belakangan ini kita dihadapkan dengan wabah Covid-19 yang melanda hampir di seluruh belahan dunia. Covid -19 adalah suatu wabah yang dapat menyebabkan penyakit menular berupa infeksi pada saluran pernapasan manusia yang disebabkan oleh virus. Wabah Covid-19 sudah melanda dunia dan Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena wabah Covid-19 tersebut pada bulan Maret 2020. Di negara Indonesia wabah ini memberikan dampak yang terlihatnya dalam berbagai bidang yaitu di antaranya ekonomi, sosial, pariwisata, dan pedidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata.

Kita ketahui Pendidikan adalah proses yang tanpa akhir dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik menyangkut daya pikir daya intelektual maupun emosional perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Oleh karena itu, proses belajar menjadi kunci untuk keberhasilan pendidikan agar proses belajar menjadi berkualitas membutuhkan tata layanan yang berkualitas

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan harus berjalan dalam keadaan apapun. Untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya maka pemerintah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi angka tersebut yang salah satunya diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Sistem pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Sarana pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sarana pembelajaran tersebut di antaranya aplikasi google meet, aplikasi zoom, google classroom, youtube, televisi, maupun media sosial whatsapp. Di mana semua sarana tersebut dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju.

Untuk membantu program pemerintah dimana pendidikan diterapkan dengan sistem jarak jauh guru atau pendidik harus tetap melaksanakan pembelajaran dengan menciptakan Inovasi baru untuk melancarkan penyampaian materi pembelajaran agar anak mampu memahami,dalam pembelajaran hal yang perlu diperhatikan dan dikembangkan agar didesain dan dilaksanakan oleh guru/pendidik dan peserta didik dengan  memaksimalkan  media  yang  ada  seperti  media  daring  (online). Peran serta anak juga diharapkan mampu secara aktif untuk ikut berperan.

Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar di SMA Negeri 1 Girimarto Kabupaten Wonogiri diketahui permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran jarak jauh mata pelajaran Sosiologi diantaranya kurangnya minat belajar peserta didik, adanya anggapan pelajaran sosiologi membosankan, monoton tidak menarik dan sulit dipahami. Utuk itu penulis menerapkan model pembelajaran “JAMBU METE WONOGIRI“ untuk menumbuhkan minat belajar dalam pembelajaran jarak jauh Sosiologi.

JAMBU METE merupakan singkatan dari “Jangan menyerah, Buat kreasi dengan Media Telaah, berInovasi dan RefleksI”. Diamana dengan sitem pembelajaran jarak jauh siswa tetap dapat termotivasi mampu tetap berkreasi dengan mengguanakan media atau mampu memanfaatkan kemajuan sarana komunikasi dan informasi, yang kemudian siswa mampu menelaah dan memahami materi kaitanya bagaimana siswa mampu menempatkan diri di tengah kondisi masyarakat saat ini. Model pembelajaran JAMBU METE WONOGIRI mengangkat peran serta siswa secara langsung, model pembelajaran dengan menggunakan masalah yang terdapat dalam kehidupan nyata sebagai suatu media bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah melalui pemberian LKPD setiap materi yang sudah selesai dibahas. Dengan asumsi dasar pada batasan tersebut, model pembelajaran “JAMBU METE WONOGIRI ” sangat relevan untuk diterapkan sebagai model dan strategi pembelajaran Sosiologi. Dengan penggunaan model pembelajaran “JAMBU METE WONOGIRI” diasumsikan belajar Sosiologi akan menjadi lebih menarik karena obyek yang dipelajari situasi dunia nyata yang dekat dengan kehidupan peserta didik. Disamping itu, konsep pengetahuan esensial yang dipelajari akan mendorong peserta didik pada kemampuan berpikir kritis. 

Penerapan model “jambu mete” dalam pembelajaran jarak jauh Sosiologi di kelas X IPS  tentang pemahaman terhadap gejala sosial, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Tingginya tingkat kreatifitas siswa dalam memahami materi 

Secara garis besar hampir 90 % siswa mampu memahami materi dan  mampu menerapkan dan menemukan  ide ide kreatif yang krtitis terhadap kondisi masyarakat di masa pandemi saat ini. Hal itu diwujudkan dengan hasil kerja siswa dimana dalam menyikapi masyarakat yang masih minim dalam kesadaran menerapkan protokol kesehatan siswa mampu mensosialisasikan pentinya menerapkan protokol kesehatan demi keselamatan bersama dengan menggunakan media sosial mereka. Ajakan tersebut berupa video. Video yang di buat dengan kreatifitas masing masing siswa seperti animasi, film pendek dsb yang kemudian mereka unggah baik itu di watshapp, instagaram, faceebook dan media sosial lainyaa. 


2. Dampak yang dapat dihasilkan dari model “jambu mete”yang menyenangkan bagi  siswa dapat dilihat bahwa penggunaan model tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan analisis masalah gejala sosial yaitu  upaya menanggulangi mewabahnya pandemi COVID-19.


Manfaat yang diperoleh serta kesan siswa selama mengikuti pembelajaran jarak jauh Sosiologi melalui model “JAMBU METE ” di kelas X IPS dalam mempelajari materi gejala sosial diantaranya :

a. mengetahui dan berpikir kritis mengenai masalah yang terjadi di masyarakat.

b. menambah wawasan yang lebih luas, lebih mandiri, lebih percaya diri.

c. memperoleh pengalaman dengan model pembelajaran baru yang sangat bermanfaat.

    kesan yang diperoleh siswa selama pembelajaran model “jambu mete” adalah:

a. Pembelajaran menjadi menyenangkan karena model ini  selalu mengaitkan fenomena sosial yang terjadi dengan materi yang dipelajari. 

b. Metode pembelajaran lebih variatif 

c. Lebih mudah dipahami karena dikaitkan dengan kondisi saat ini 


Kendala-kendala yang ditemui pada saat proses pembelajaran jarak jauh Sosiologi dengan menggunakan model “jambu mete”, antara lain:

a. tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh Sosiologi dikarenakan kendala jaringan internet dan keterbatasan quota selama pembelajaran

b. tidak dapat  digunakan  untuk  semua materi  pembelajaran  serta  hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu.


 Penulis adalah Retno  Wahyu Wulandari,S.Sos,M.Si (Guru Sosiologi di SMA Negeri  1 Girimarto) 


0 Response to "JAMBU METE WONOGIRI: ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN DARING SEBAGAI AJANG KREASI SISWA SMA N 1 GIRIMARTO"

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel