-->

KELAS ONLINE OH KELAS ONLINE



 

OLEH: TWENTY AGES TWIJAYANTI (SMA NEGERI 1 BALAPULANG)



Ajaran baru kali ini 2020/2021 memang sangat berbeda dibandingkan dengan tahun ajaran baru sebelumnya, tidak ada keriuhan peserta didik baru berdatangan ke sekolah di pagi hari dengan aksesoris unik yang mereka kenakan seperti pada pelaksanaan orientasi siswa baru di tahun lalu. Tidak terlihat muka-muka polos yang masih malu-malu ketika bertemu Ibu Bapak guru di sekolah, dan tentunya tahun ajaran ini tidak ada keriuhan dan kerumunan anak-anak peserta didik baru yang berdesakan di ruang guru atau menyerbu guru-guru untuk tugas perkenalan yang diberikan panitia MOS. Mungkin seluruh guru di penjuru negeri ini merindukan moment-momen t tersebut.

Pandemi membuat semua pelajar untuk belajar dengan pola kebiasaan baru, hingga hari ini mereka harus bisa beradaptasi bahwa belajar tidak melulu dengan deret bangku dan meja yang tersusun rapi, ada perempuan atau laki-laki yang menjelaskan dengan caranya masing-masing yang mereka panggil guru yang berdiri di depan dan memaparkan materi, belajar tidak harus bertemu secara fisik. Ya, pandemi mengajarkan mereka untuk bisa dan harus bersemangat meski belajar hanya dengan gawai, belajar tidak harus tatap muka secara langsung.

Eits, tapi ternyata ini juga dialami oleh tenaga pendidiknya juga loh, mereka kini harus memutar otak dengan sangat keras, untuk bisa memanfaatkan teknologi guna memaksimalkan proses pembelajaran secara online. Otak para guru harus meraba dan menemukan formula yang tepat untuk bisa menyampaikan materi pembelajaran tanpa harus memberatkan.

Pembelajaran menjadi sangat memberatkan dan merepotkan serta menyenangkan tentunya. Pembelajaran akan menjadi memberatkan untuk peserta didik kami yang tidak memiliki gawai yang bisa menunjang proses pembelajaran secara daring, memberatkan juga ketika mereka memiliki gawai tapi mereka tidak mampu memiliki sinyal yang jos gandos ( karena pada saat beli gawai tidak bisa sekalian beli sinyal hehehehe). Pembelajaran daring menjadi sangat merepotkan ketika kemudian pemahaman dari media online yang belum dikuasai oleh peserta didik dengan baik. Pembelajaran ini menjadi sangat menyenangkan ketika kemudian mereka berhasil melakukan pertemuan dengan bapak ibu gurus secara daring, dan kemudian mereka mulai melek dengan banyaknya aplikasi yng bisa mereka gunakan untuk belajar dan untuk mengerjakan tugas.

Sejujurnya memang pandemi sedikit membuat saya secara pribadi sedikit kesulitan untuk kemudian melihat potensi yang dimiliki oleh peserta didik pada mata pelajaran yang diampu, akan tetapi tidak kemudian membuat saya berpikir mereka sama saja nyatanya pandemi membuat saya bisa melihat mereka yang memiliki kemampuan dalam menulis, dan berbicara lebih pandai dibandingkan yang lain.

Memanfaatkan berbagai media daring saya berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, kreatif, serta tidak monoton oleh sebab itu saya menggunakan berbagai macam media pembelajaran daring yang saya pelajari untuk bisa menyampaikan materi pada saat saya kelon (baca: kelas online) dengan anak-anak. Strategi yang digunakan untuk pertama setelah penyusunan RPP untuk materi yang akan saya ajarkan, berikutnya adalah saya harus menentukan media apa yang bisa saya guanakn untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Untuk menjalin komunikasi yang aktif maka group kelas saya buat dengan bantuan admin dari setiap kelas dengan menggunkan aplikasi Whatsapp. Kelas WA digunakan untuk mempermudah komunikasi antara saya dan peserta didik di setiap kelas, selanjutnya saya memilih untuk menggunakan Microsoft Sway karena mampu menampilkan tulisan yang jauh lebih menarik dan hidup dengan bantuan gambar maupun video untuk memperjelas materi yang akan mereka baca.

Ketika sway sudah dimanfaatkan di beberapa pertemuan, dapat dipastikan anak-anak mulai mengalami kebosanan, berikutnya adalah saya mencoba memanfaatkan menggunakan zoom bukan hanya untuk menyampaikan materi, sekaligus sebagai obat kangen untuk bisa bertatap muka dengan mereka.

Teragendakan bahwa di pertemuan berikutnya adalah menggunakan zoom meeting, , jadwal sudah dibuat, mulai dari meeting id sampai dengan password sudah dibagikan di setiap group kelas di wa, langkah sudah dijelaskan di hari sebelumnya. Dan tibalah waktu zoom meeting, daari dua kelas yang dibagikan meeting id seharunya kurang lebih ada 70 anak yang mengikuti pertemuan daring dipertemuan ini. Bismillah semoga berhasil.

10 menit pertama sepii, belum ada siswa yang bergabung, sampai menit kelas 30 hanya 5 anak yang bergabung, dan kita berbincang dari berbagai hal mulai dari keinginan merek untuk bisa sekolah seperti sediakala dengann alasan dapat uang jajan, kangen jam kosong, kangen adik kelas yang jadi gebetan, sampai faktor kesehatan. Selesai pertemuan zoom, dan yang terlupakan sedari tadi adalah mengecek keriuhan di group WA, banyak sekali pesan yang masuk dari anak-anak yang kelasnya terjadwal. Ada yang tidak bisa mengikuti kelas dengan alasasn sudah tidak cukup kapasitas ponsel untuk mengunakann aplikasi baru, tidak ada paket untuk mengikuti zoom, sinyal yang timbul tenggelam, dan sampai ada yang tidak bisa bergabung karena memang tidak tahu caranya. Itulah Serba serbi kelon (dibaca: kelas online) prediksi bisa tatap muka dan menyampaiakn materi bersama 70 anak, realitanya bertemu 5 anak dari dua kelas.. heeheheheh. Semangat daring Ibu Bapak Guru di penjuru negeri... semoga cepat pulih, dan jangan lupa jaga kesehatan Ibu Bapak, sering cuci tangan.. salam sehat untuk semua.....

1 Response to "KELAS ONLINE OH KELAS ONLINE"

  1. Jangan jangan saya tidak termasuk yang 5 siswa itu tadi bu wkwkw

    BalasHapus

Iklan Bawah Artikel