-->

Pengalaman Belajar di Masa Pandemi - SMA Negeri 3 Temanggung



Oleh: Dwi Atika Arum Sari

Mentransfer ilmu pengetahuan atau yang sering kita sebut mengajar dikatakan sebagai kewajiban seorang yg diberi status sebagai guru/ pendidik. Kondisi apapun yang terjadi di masyarakat diharapkan guru tetap bisa memberikan ilmunyauntuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuatu yang indah dikatakan tetapi bukan hal mudah untuk dilakukan, karena bukan sekedar ilmu pengetahuan yg sekarang menjadi tututan untuk diberikan tetapi juga hal-hal yg dibutuhkan peserta didik untuk hidup dimasyarakat dan bisa mengikuti perubahan zaman.

Pademi Corona sesuatu hal yang terjadi diluar perkiraan kehidupan masyarakat diseluruh dunia, banyak hal-hal yang tergeser bahkan dituntut untuk berubah demi menyesuiakan dengansituasi pademi yang terjadi. Begitu juga dunia Pendidikan, Ketika kita diharuskan untuk tidak berkerumun, megurangi interaksi tatap muka, bagaimana ilmu yang biasa kita berikan dengan tatap muka Bersama-sama, harus kita  ubah caranya demi tetap terpenuhinya kebutuhan ilmu tetapi tidak menjadikan klaster baru penularan covid 19.

PJJ (pembelajaran Jarak Jauh) istilah yang diberikan dan dijadikan altetrnatif pembelajaran untuk tetap bisa mengajar atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, melalui berbagai media online/digital (HP). HP bukanlah media komunikasi yang asing, bahkan hal wajib yang harus dimiliki oleh individu saat ini. Tetapi Ketika Hp dijadikan media utama dalam pembelajaran ternyata banyak sekali kendala, hal hal baru yang ditemukan dalam pembelajaran.

Pada saat luring peserta didik begitu senang  Ketika guru meminta untuk mengerjakan tugas dengan browsing atau pemnfaatan media online, tetapi Ketika suasana ini terjadi terusmenerus hamper semua peserta didik mengeluhkan ketidaknyamanan dan ketidakpahaman dalam menerima ilmu pengetahuan. PJJ memang menuntut siswa lebih mandiri, karena terbatasnya interaksi secara langsung dan juga menuntut guru kreatif agar peserta didik bisa tetap menerima pembelajaran dengan menyenangkan.

Pemanfaatan media WA paling mudah digunakan siswa diekolah kami, karena tidak menyedot kuota yang besar, karena memang tidak semua siswa bisa terus-menerus menydiakan paket data dalam jumlah besar. Pembelajaran bisa berlangsung interakaktif hanya saja pesan sering kali tertumpuk tumpuk sehingga guru tidak bisa menampung semua pertanyaan dari peserta didik, selain itu guru njuga tidak bisa memantau apakah siswa tetap menyimak atau tidak. Sering siswa hanya absen kemudian meninggalkan pembelajaran. Keluhan yang sering kita dapatkan dari peserta didik dalam penyerapan pemahaman ilmu, saat ini sebagaian besar menyampaikan lebih menyukai pembelajaran langsung secara tatap muka. Kuota yang terbatas juga menjadi salah satu kendala, secara ekonomi mmg banyak orangtua yang tidak mampu membelikan kebutuhan data secara terus menerus, hp yg sering trouble jumlahnya dirumah terbatas itu juga menjadi masalah yang sering muncul. Biasanya peserta didik Ketika hpnya bermasalah atau tidak mempunyai paketan akan menyampaikan masalahnya melalui teman mereka agar diberi keringan tidak mengikuti PJJ semnatara waktu.

Sebagai guru kita memang harus bisa memfasilitasi semua hal yang menjadi kendala siswa, kita berusaha menggunakan media, cara yang bis aditerima dan tidak menyulitkan peserta didik. Diawal pembelajaran kita memberikan kuesiner kepada siswa media pembelajaran apa yang mereka inginkan kita gunakan. Kita juga berusaha menjelaskan dengan menggunakan sumber belajar yang bisa membuat peserta didik paham metri tersebut tetapi juga tidak membutuhkan kuota yang besar dalam menyerapnya. Peserta didik cukup terbuka dalam menyampaikan kendala yg mereka hadapi juga hal-hal yang mereka inginkan agar pembelajaran mudah mereka terima, untuk materi-materi yang tidak bisa mereka pahami, peserta didik boleh bertanya kapan saja.

Menghindari peserta didik jenuh dalam belajar, dalam pemberian materi media-media yang disukai dimanfaatkan seoptimal mungkin, seperti tiktok, video pendek, voicenote dll.  Proses pembelajaran tidak juga menoton materi saja atau tugas saja , tetapi diberikan bergantian agar guru juga bisa mengukur kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran. Diakhir materi ulangan harian juga diberikan biasanya anak-anak akan meminta atau memberikan alternative media yang mudah mereka pakai, missal google form, Edmodo, quiziz dll.

Walau dalam proses memang tidak semudah yang kita bayangkan, karena kadang orangtua juga memanfatkan keberadaan anak dirumah untuk membantu pekerjaan rumah, pekerjaan orangtua, missal menjaga toko, kurir dll, secara tidak langsung ini juga meghambat konsentrasi peserta didik dalam mengikuti PJJ  tetapi ada juga oragtua yang khawatir karena tidak bisa memantau kegiatan belajar anak dirumah.

Pademi yang terjadi membuat banyak hal bergeser, sisi positif dan negative bisa kita temukan dari situasi ini. Smoga kita bisa melaluinya dengan baik dan mengambil manfaat dari semua yang terjadi.

Penulis adalah Dwi Atika Arum Sari adalah Guru Sosiologi di SMA Negeri 3 Temanggung
Keterangan gambar: Gambar bersumber dari foto googlemap yang diuppload sebelum pandemi covid19.

SMA Negeri 3 Temanggung
Alamat: Jl. Mujahidin, Argodewi, Mungseng, Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 56225
Telepon: (0293) 491529
Googlemap: https://goo.gl/maps/oygyDX8HQ5KCkq7Y9


0 Response to "Pengalaman Belajar di Masa Pandemi - SMA Negeri 3 Temanggung"

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel