-->

SUKSES BELAJAR MERDEKA DENGAN “IMUN KUAT” - SMA Negeri 9 Purworejo



Oleh : Sri Sumiyati, S.Pd,, S. Sos (SMA Negeri 9 Purworejo)

Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) telah mengalihkan perhatian dunia. Pengalihan peran dan kegiatan tak terelakkan.  Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Ini bukan pilihan, melainkan keharusan yang membutuhkan ketaatan dan totalitas kita semua untuk menyukseskannya, demi mengurangi penyebaran covid-19. Tak nyaman pasti, tak mudah sudah tentu. Tapi inilah upaya terbaik saat ini.

Dunia Pendidikan, khususnya pembelajaran, dari level PAUD hingga Pendidikan Tinggi turut terdampak pandemi covid-19. Belajar dari rumah yang sudah berjalan lebih dari lima  bulan menghadirkan beragam kisah. Pengalihan peran pendidik, proses pembelajaran, bahkan sistem pendidikan secara mikro dan makro  tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Proses penyesuaian dan perbaikan terus menerus dilakukan setiap elemen agar belajar di rumah tak kehilangan makna dan tetap memotivasi.

Ikhtiar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dilakukan secara nyata dengan menggandeng  lembaga penyiaran publik melalui program Belajar dari Rumah (BDR), yang baru diluncurkan pada 13 April 2020.  Program BDR yang hadir di tengah masa darurat pandemi covid-19 menjadi alternatif solusi dalam menyuguhkan tayangan edukatif, sekaligus membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat. Selain itu, BDR memastikan bahwa dalam masa yang sulit ini masyarakat terus mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran dari rumah, salah satunya melalui media televisi (Mendikbud, 12 April 2020, https://www.kemdikbud.go.id/).

Program BDR harus berupaya menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sebagai subjek pembelajaran, modifikasi yang menuntut kreativitas pendidik untuk mengaitkannya dengan kurikulum, serta strategi dalam mengintegrasikannya dengan pemanfaatan media lainnya. Sementara orang tua juga harus semangat membersamai anak menjalani proses belajar di rumah. BDR memberi kesempatan pendidik bekerja sama dengan orang tua untuk  berkreasi dalam hal strategi dan materi pembelajaran, untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna dan memotivasi. BDR juga memberi kesempatan orang tua dan anak untuk mencermati konten yang ditayangkan, mendiskusikannya, serta mengupas makna yang terkandung di dalamnya.

Peran pendidik sangat menentukan keberhasilan program BDR, sehingga pendidik harus memiliki semangat untuk melakukan inovasi dalam  pembelajaran. Dengan semangat ini, pendidik dituntut untuk mengeksplorasi dan menerapkan berbagai macam teori, pendekatan, dan prinsip desain pembelajaran guna menciptakan lingkungan belajar yang inovatif bagi peserta didiknya. Oleh karena itu, pendidik perlu melakukan refleksi secara terus-menerus terhadap praktik pengajarannya, serta menerapkan dan mengembangkan model-model pembelajaran terkini.

Selain itu  pendidik dalam menyediakan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didiknya, pendidik dituntut untuk senantiasa belajar dari dan dengan pendidik lainnya. Lebih jauh, pendidik juga harus tidak takut untuk menjelajah dan bereksperimen dengan metode-metode pembelajaran yang menjanjikan dan telah terbukti efektivitasnya sebagai upaya untuk memperbaiki praktik pengajarannya. Untuk itu pendidik perlu untuk terlibat aktif dalam jejaring profesinya, baik lingkup lokal maupun global, serta selalu memperbarui pengetahuannya terkait hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pendidikan.

SMA  Negeri 9 Purworejo salah satu sekolah yang  juga mengalami dampak yang luar biasa dari pandemic covet 19 ini. Pendidik dan peserta didik dibuat resah dengan adanya pandemic ini. Tapi hidup tetap berjalan, pendidikan terus harus  dilakukan, maka banyak cara yang dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan , meskipun dengan segala keterbatasan fasilitas yang sekolah miliki.

Sekolah kami merupakan sekolah kecil dengan hanya memiliki 12 rombel. Dari 12 rombel yang ada , siswa kami merupakan siswa yang mayoritas siswa daerah pesisir pantai selatan dengan tingkat ekonomi keluarga dibawah rata-rata. Kondisi ini diperparah dengan masih rendahnya tingkat kesadaran orang tua akan pendidikan. Apalagi saat ini kondiisi pandemic covet 19 dimana anak dirumah untuk belajar , tapi banyak diantara mereka yang justru bekerja membantu orang tua di sawah, di tambak atau sengaja mereka buruh ditempat lain.

Kepemilikan alat komunikasi seperti Handphone juga seadanya, apalagi laptop, dipastikan hanya bisa dihitung dengan jari yang punya. Padahal saat ini alat komunikasi inilah satu satunya yang bisa kita gunakan dalam kegiatan pembelajaran daring selama siswa belajar di rumah (BDR). Menyadari akan hal ini tentunya sebagai pendidik harus mampu memutar otak, mencari berbagai alternative media pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan.

Sejalan dengan fenomena diatas, maka penulis yang juga sebagai pendidik mencari alternative ide, gagasan yang bisa dilakukan untuk menjawab berbagai tantangan dalam menghadapi masa pandemic covet 19 saat ini., agar kegiatan pembelajaran tetap enjoy and happy tapi tetap tepat sasaran.
Dengan ” IMUN KUAT “ diharapkan dapat mencapai sukses belajar merdeka. “IMUN KUAT “ yang dimaksud  meliputi  :

1. INTERAKSI

Pada masa pandemic covit 19 saat ini, Metode belajar mengajar yang digunakan adalah dengan cara daring (dalam jaringan),dan sedikit sekali dengan metode luring (luar jaringan) demi keamanan siswa dan guru.  Tetapi metode daring ini   tidak efektif karena interaksi yang tercipta lebih banyak satu arah .
Kebanyakan guru hanya menyediakan tugas-tugas, sampai ada murid yang mengeluh bosan. Bahkan, kata dia, sebagian murid ada yang merasa tugas yang diberikan guru cukup berat padahal hanya berupa pilihan ganda. Ia mengatakan jika proses belajar mengajar hanya bersifat memberikan dan mengerjakan tugas semata maka aspek pendidikannya belum tercapai. Disinilah tantangan seorang pendidik bagaimana ia mampu  membangun interaksi yang aktif dengan peserta didik. Oleh karena itu  salah satu yang bisa dilakukan dimasa pandemi adalah pembuatan media pembelajaran interaktif oleh para tenaga pendidik. Kenapa tenaga pendidik, karena merekalah yang memahami karakteristik peserta didik disetiap daerahnya.

Media pembelajaran yang bisa dikembangan adalah berbasis web yang bisa diakses dari mana saja secara online melalui komputer PC, laptop, tab Android, iPad Apple, dan Gadget Smartphone lain yang memiliki layanan web browser. Media pembelajaran online E-Learning ini bisa diakses melalui menu di website  Utama SMA N 9 Purworejo, yaitu http://sman9purworejo.sch.id. Media ini hanya sebagian siswa yang bisa mengaksesnya meskipun kami pendidik sudah membuatnya.

Agar interaksi tetap berjalan karena hanya inilah cara yang paling efektif kita bisa mengetahui pendidik dan peserta didik itu ada, maka  dibuatlah group whatsap (WA), dimana semua siswa pasti bisa mengaksesnya.

2. MOTIVASI

Tak ada yang tahu kapan pandemic covet 19 akan berakir,biarpun begitu kita harus mau menerima  dan hidup berdampingan  dengan covet 19, agar aktifitas dapat berjalan seperti biasa, begitu juga dengan  pendidikan tidak boleh berhenti dalam situasi apapun.

Pembelajaran Online adalah salah satu cara untuk solusi pembelajaran masa pandemic covet. Akan tetapi, ada permasalahan yang dapat mengganggu proses pembelajaran online yaitu siswa memiliki motivasi belajar yang kurang ketika menjalankan pembelajaran online, padahal Motivasi belajar adalah hal penting dalam proses belajar. Motivasi dalam belajar memimiliki peran untuk
menumbuhkan rasa senang, gairah, dan semangat untuk belajar. Kurangnya motivasi belajar pada pembelajaran online disebabkan pada proses pembelajaran online, siswa dapat menjadi kurang aktif dalam penyampaian pendapat dan pemikirannya, sehingga menyebabkan proses belajar yang membosankan. Apabila siswa mengalami kebosanan dalam belajar maka akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk menggerakkan siswa agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar. Berikut adalah cara mencapai motivasi belajar

a. Meningkatkan Kualitas Guru untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran online, guru adalah faktor penentu keberhasilan pembelajaran online. Guru adalah faktor dominan dalam penentuan kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang memiliki kualitas yang baik, akan menghasilkan hasil belajar yang baik juga. Bebrbagai diklat diikuti dan dilaksanakan.

b. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat Guru dituntut untuk dapat memilih metode belajar yang tepat untuk mengajar.

Jika guru dapat memilih metode pembelajaran dengan tepat maka tujuan belajar akan tercapai dengan lebih mudah. Pemilihan metode belajar yang tepat juga akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan minat belajar siswa sehingga akan tercipta suasana belajar yang menyenangkan.

c. Memaksimalkan Fasilitas Pembelajaran Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan falitas belajar yang baik juga menentukan motivasi belajar dalam proses pembelajaran online. Pembelajaran online memerlukan fasilitas yang menunjang pembelajaran seperti internet, computer atau gawai.

d. Pemanfaatan fasilitas yang baik akan memaksimalkan materi yang akan di sampaikan dengan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada. Memanfaatkan Penggunaan Media Motivasi belajar siswa pada pembelajaran online dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan penggunaan media yang menarik, sehingga akan membuat siswa tertarik kepada pembelajaran. Dalam hal ini, guru bisa membuat atau menggunakan media animasi untuk mendukung pembelajaran online.

3. URGENT

Pendidik/guru adalah orang pertama dan utama sebagai pendidik Negara, yang memiliki peran yang besar dalam mencetak generasi bangsa. Oleh karena itu, ditengah maraknya wabah cirus corona ini, beberapa peran guru yang  sangat"urgent" yaitu:

a. Guru Sebagai Motivator, Guru tetap memberikan materi atau penugasan terhadap siswa namun disertai dengan motivasi pada siswa untuk tetap semangat dalam belajar ditengah maraknya virus corona. Guru juga harus memberikan nasihat atau hal-hal yang bersifat positif agar siswa tidak terlalu parno akan pandemi corona.

b. Guru sebagai Inovator, guru harus memiliki inovatif terhadap media maupun metode yang terus berkembang. Sesuai dengan keadaan saat ini, guru hendaknya menguasai beberapa cara untuk belajar secara online.

c. Guru sebagai Evaluator, Setelah proses pembelajaran daring dilakukan, guru harus mampu mengevaluasi apa kekurangan dari kuliah online, masalah-masalah yang timbul pada siswa maupun saat proses pembelajaran , apakah siswa menerima materi dengan baik atau tidak , dan masalah lainnya.

4. NORMATIF (ATURAN)

Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam (BDR)  pada Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Dan diperkuat dengan yang disampaikan Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Regulasi, Chatarina Mulia Girsang menyampaikan Surat Edaran Nomor 15 ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Melalui Permendikbud ini sekolah dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa," ujar Nadiem Makarim dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring.

5. KREATIF

Dimasa pandemi  dan  tekanan situasi  mewabahnya covit 19 ini  pendidiklah yang harus meningkatkan kreatifitasnya dan mengembangkan proses belajar mengajar dengan pembelajaran  yang berisi materi - materi kreatif yang berbasis projek, masalah dan serta merancang materi kontekstual, dan memanfaatkan IT.
Berbagai  trend kemajuan teknologi  (IT) digunakan. yaitu dengan memanfaatkan aplikasi/ sosial media yang sedang disukai para siswa, dengan begitu siswa merasa lebih antusias,semangat, dan tidak mudah bosan.  IG Live,  zoom meeting, mereka merasa senang dan ketika melakukan sesi tanya jawab merasa dipermudah.

6. UTILITY /  KEGUNAAN

Semangat untuk terus berjuang melawan covid-19, salah satunya dengan menyukseskan proses belajar dari rumah secara on line /pembelajaran jarak jauh(PJJ). Kegiatan belajar  ini akan terwujud dengan baik tentunya butuh  Kolaborasi dan sinergi pemerintah, pendidik, peserta didik,  orang tua, dan masyarakat menjadi katalisator terwujudnya ekosistem pendidikan. Keberhasilan pembelajaran on line akan membawa manfaat yang besar untuk anak didik/ siswa .

Manfaat pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah  Pertama, sistem belajar online dapat menjaga perilaku anak tetap disiplin dan teratur karena ada kegiatan rutin yang tetap dilakukan di rumah mulai dari belajar online hingga mengerjakan tugas. Kedua,  belajar di rumah bisa menjaga perkembangan otak anak serta tetap produktif menciptakan akar-akar di sel otak. Kalau otak anak terus diasah dengan pembelajaran baru yang diterima secara onlinen maka intelejensi anak tetap berkembang sesuai dengan umurnya. Perkembangan intelejensi anak ini tercipta atas interaksi kompleks sehari-hari, bukan saja akademis semata.

Ketiga, dengan sekolah online perasaan bahagia anak pun dapat terjaga karena tetap bisa berinteraksi dengan guru dan teman-temannya secara online tapi tetap sambil belajar. Keempat, belajar online membuat anak dan orang tua semakin lengket karena orang tua yang paling bisa membantu anak saat belajar di rumah. Walaupun bagi orang tua belajar di rumah cukup melelahkan tapi bagi anak-anak mereka merasa mendapat perhatian dari orang tuanya.

7. ATTENTIONS / MINAT

Model pembelajaran ARCS  yang dikembangakan  John Keller mengkategorikan  empat komponen motivasi: membangkitkan minat, menciptakan relevansi, mengembangkan harapan keberhasilan, dan menghasilkan kepuasan melalui penghargaan intrinsik/ekstrinsik.  Model ARCS membantu perancang pembelajaran yang dibuat pendidik, yang pada masa darurat pandemi covid-19 ini sebagian besar beralih ke tangan orang tua, dalam menstimulasi motivasi belajar di rumah.
Belajar di rumah tak selamanya mudah. Tugas dan aktivitas yang diarahkan oleh pendidik melalui beragam moda (mayoritas daring) bekerja sama dengan orang tua harus dapat menarik perhatian anak atau peserta didik. Jadikan setiap awal proses belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan, menggugah rasa penasaran, menarik perhatian, dan membangkitkan minat (Attention). Minat yang tinggi akan mendorong eksplorasi lebih lanjut terhadap materi.

8. TEKNOLOGI

Pemberlakuan kebijakan social distancing  atau  physical distancing  memaksa untuk melaksanakan  belajar dari rumah  (BDR) dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran.  Tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang tua. Pembelajaran berbasis teknologi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia, hanya saja belum familiar bagi semua komponen.

Kemajuan teknologi informasi saat ini, dapat kita manfaat dengan sebaik baiknya. Ada  berbagai alternatif teknologi internet bisa menghubungkan siswa dengan guru melalui laman e-learning, whatsapp group, google classroom,  google doc atau google form, zoom, sedangkan untuk SMA Negeri 9 Purworejo  aplikasi yang dapat sangat efektif digunakan adalah aplikasi whatshapp group, dimodifikasi dengan  google class dan google form.

Kemendikbud juga menyediakan platform belajar daring gratis bernama “Rumah Belajar”. Untuk daerah di mana koneksi internetnya tidak terlalu baik, pemerintah bekerja sama dengan TVRI, stasiun televisi negara, untuk menyampaikan materi belajar yang ada di dalam program Belajar di Rumah..

Dengan menerapkan “IMUN KUAT” dalam kegiatan pembelajaran diharapkan mampu mencapai belajar merdeka yang sesungguhnya . dan pada akhirnya akan mampu mencapai sebuah prestasi belajar yang dicita citakan siswa, guru dan masyarakat pada umumnya.

Penulis adalah Sri Sumiyati, S.Pd,, S. Sos, Guru Sosiologi di SMA Negeri 9 Purworejo.
Email Penulis: sumiyatisri1@gmail.com
Keterangan gambar: Gambar adalah suasana kegiatan di lingkunagn sekoalh SMA Negeri 9 Purworejo, sebelum masa Pandemi COvid 19

SMA Negeri 9 Purworejo
Alamat: Jl. Daendels, Rw.02, Geparang, Kec. Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah 54173
Telepon: (0275) 7530699


1 Response to "SUKSES BELAJAR MERDEKA DENGAN “IMUN KUAT” - SMA Negeri 9 Purworejo"

  1. sepakat, guru dan siswa lebih kreatif dan inovatif ... covid19 membawa peradaban baru disemua bidang termasuk pendidikan dan kesehatan. tetap jaga imun kuat, bekali siswa menuju pembelajaran abad 21 dan revolusi industri 4.0

    BalasHapus

Iklan Bawah Artikel