-->

Metode Penelitian Kearifan Lokal yang Dimiliki Komunitas


www.mgmpsosiologijateng.com - Dalam artikel sebelumnya telah dibahas tentang batasan definisi dari kearifan lokal.  Kearifan lokal yaitu produk-produk lokal mulai dari pengetahuan, sikap, tindakan, hingga barang yang dimiliki masyarakat. Itulah ruang lingkup kearifan lokal. 

Semua hal yang berhubungan dengan kearifan lokal berasal dari masyarakat itu sendiri. Keaslian itu kemudian diwariskan secara turun-temurun dalam berkehidupan sehari-hari. Dan kearifan lokal itu biasanya berfungsi dalam membangun harmoni. Jikapun berubah, kearifan lokal yang baru itu tidak akan berseberangan dengan nilai-nilai kearifan lokal yang lama. Kearifan lokal yang baru itu akan mengoreksi kearifan lokal yang lama. Dan kearifan lokal yang lama akan menjaga keaslian dari kearifan lokal yang baru. Itulah cara kerja dari kearifan lokal. 

Jika kita masih bingung dalam mengidentifikasi hal apa saja yang termasuk kearifan lokal, caranya cukup mudah. Setiap hal yang ada di dalam masyarakat yang memiliki nilai arif, nilai bijaksana, nilai baik, adalah termasuk dari kearifan lokal. 

Wujud dari kearifan lokal  akan selalu patuh dengan nilai arif, nilai bijaksana, nilai baik, nilai kasih, nilai menjaga, dan nilai merestarikan antar sesama. Dan sifat dari wujud kearifan lokal dapat berubah, namun nilai yang terkandung dalam kearifan lokal tidak dapat tergantikannya. Nilai-nilai itulah yang ditransformasikan dalam wujud dari setiap kearifan lokal. Jika ada kelompok sosial yang menawarkan sebuah wujud kearifan lokal yang baru, maka secara sendirinya wujud itu akan diuji dengan nilai-nilai yang bersemayam dalam kearifan lokal itu sendiri. Kearifan lokal akan selalu memihak dari nilai-nilai itu sendiri. Kearifan lokal tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan buruk. Inilah prinsip dari kearifan lokal. 

Apakah kearifan lokal itu selalu berhubungan dengan yang klasik atau tradisi atau hal kuno? Dan apakah kearifan lokal itu menolak dengan hal-hal yang modern? Ingat, kearifan lokal adalah nilai-nilai arif, bijaksana, dan nilai baik yang terkandung dalam sebuah pengetahuan, sikap, tindakan, dan barang-barang yang dimiliki oleh masyarakat. Jadi kearifan lokal tidak dapat dibatasi dengan sesuatu yang kuno saja. Kearifan lokal juga tidak dapat dibatasi dengan penolakan yang modern. Apakah itu tradisional atau itu hal yang modern, jika didalam tradisional dan di dalam hal yang modern itu terdapat nilai-nilai kearifan, nilai bijaksana, dan nilai baik, maka itu adalah wujud dari kearifan lokal. 

Hanya saja, nilai-nilai kearifan lokal itu akan teruji oleh ruang dan waktu. Ada kecenderungan bahwa kearifan lokal itu dekat dengan yang tradisi. Sebenarnya bukan tradisinya, tetapi nilai-nilai yang ada dalam tradisi itulah yang telah teruji bahwa didalamnya terdapat kearifan. Selanjutnya mari belajar tentang mana itu wujud dan mana itu nilai, atau katakanlah wujud vs nilai. Secara bertahap akan dicontohkan kearifan lokal berdasarkan ruang lingkupnya. 

Yang pertama, kita akan mengidentifikasi wujud dan nilai dari kearifan lokal yang berhubungan dengan pengetahuan. Seperti yang kita ketahui bersama, pengatahuan adalah rekaman manusian dari masa ke masa dalam menyelesaikan masalah sosial. Pengetahuan juga sering disebut seperangkat aturan yang digunakan anggota dan kelompok sosial agar tidak punah. Pembentuk pengetahuan anggota masyarakat adalah deretan perangkat yang pernah dilihat, yang pernah didengar, yang penah dilakukan, dan yang pernah dirasakan fungsinya. 

Pengetahuan tentang bercocok tanam misalnya, sangat ditentukan oleh seberapa luas dan dalam seseorang dalam mengenal, melihat, mecoba, dan merasakan tentang bercocok tanam. Semakin luas dan dalam seseorang dalam hal tersebut, maka yang bersangkutan akan memiliki perangkat bercocok tanam yang beragam. Mereka yang tinggal di hutan dengan ketercukupan makanan dan minuman yang disediakan oleh alam, maka yang bersangkutan akan piawai dalam menguasai pengetahuan mencari dan memetik dimana dan bagaimana cara mendapatkannya. Berbeda dengan mereka yang tinggal di laut, meraka akan memiliki perangkat cara dalam menangkap ikan, memilah tangkapan, mengawetkan hasil tangkapan, dan memasaknya. Berbeda lagi dengan masyarkat perkotaan yang cenderung membeli semua kebutuhan makan dan minumannya, mereka akan menguasai dimana bahan makanan dan minuman itu didistribusikan dan bagaimana caranya untuk disimpannya dalam jangka panjang. Dengan mengetahui keragaman pengetahuan yang berbeda latar tersebut, ternyata ada kekhasan pengetahuan bercocok tanam antara kelompok masyarakat hutan, nelayan, dan perkotaan. Berhubungan dengan kearifan lokal, mana yang termasuk wujud dan mana yang termasuk dari nilai kearifan lokal? 

Untuk mengetahui wujud dan nilai dari pengetahuan bercocok tanam, kita perlu melakukan pengamatan yang mendalam terhadap tiap-tiap kelompok sosial tersebut. Bagaimana detailnya mereka memetik buah dipohon? Bagaimana detailnya mereka menangkap ikan di laut? Dan bagaimana mereka membeli dan menyimpan makanan diperkotaan juga perlu dilihat dengan detail, sebelum kita mengasosiasikan wujud dan nilai dari kearifan lokal, kemudian termasuk dalam mengasosiasikan apakah hal tersebut itu kearifan lokal atau tidak. Mari kita mulai lebih dalam lagi. 

Misalkan saja kita melakukan pengamatan terhadap Orang Rimba atau Suku Anak Dalam atau ada yang menyebutnya Sang Penjaga Hutan yang tinggal di hutan Jambi dan hutan Sumatera Selatan.  Dalam studi Novriyanti dkk (2014) mempublikasikan tentang teknik berburu satwa orang Rimba. Dalam laporan tersebut disampaikan terdapat seperangkat aturan tentang perburuan sartwa, dimana perburuan hanya dapat dilakukan di luar hutan. Adapun pada zona inti hutan tidak boleh dilakukan untuk tempat berburu. Jika ada seseorang anggota mereka melakukan berburu di zona inti hutan, maka yang bersangkutan dinyatakan melanggar adat Orang Rimba. 

Yang kedua, kita akan mengidentifikasi mana itu wujud dan mana itu nilai dari kearifan lokal yang berhubungan dengan sikap. Sikap merupakan implikasi/ dampak dari pengetahuan yang dimiliki dalam merespon sesuatu. Sikap juga sering diartikan sebagai pernyataan batin dalam menerima atau menolak, dan dalam menjawab iya atau tidak. Jika sesuatu hal itu (tawaran)     

Sikap 

Tindakan 

Barang  

Untuk itu mari kita coba mengidentifikasi tentang kearifan lokal apa saja yang ada di dalam masyarakat. 

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan penelitian kearifan lokal yang dimiliki komunitas;  

  • Siswa mengumpulkan data lapangan tentang kearifan lokal yang dimiliki komunitas 
  • Siswa mengolah data lapangan tentang kearifan lokal yang dimiliki komunitas 
  • Siswa mengidentifikasi kearifan lokal yang dapat dijadikan sesuatu yang unggul dari sebuah komunitas  
  • Siswa menganalisis produk unggulan kearifan lokal untuk menjadi produk unggulan komunitas
  • Siswa menyimpulkan produk unggulan kearifan lokal yang dimiliki komunitas 

Penulis adalah Suhadi, guru Sosiologi SMA Negeri 1 Pamotan




0 Response to "Metode Penelitian Kearifan Lokal yang Dimiliki Komunitas "

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel