-->

Masalah Sosial Saat terjadi Wabah COVID-19



www.mgmpsosiologijateng.com - OPINI, Sejak ditetapkan sebagai pandemic dan masuk ke Indonesia, wabah covid-19 menimbulkan berbagai kepanikan di kalangan masyarakat. Masyarakat yang awalnya meremehkan bencana non alam ini, tiba-tiba begitu gagap menghadapi wabah yang sudah melanda 206 negara ini. Berbagai respons ditunjukkan oleh berbagai pihak, mulai dari presiden, para dokter, ahli agama, dan para pemimpin daerah. Tak terkecuali masyarakat biasa, mereka juga berusaha menyelamatkan diri dari wabah ini dengan mulai mencari informasi mengenai fenomena ini.

Ironisnya, di saat masyarakat mulai sadar akan bahayanya covid-19 ini, banyak sekali informasi hoax yang beredar di media. Selain itu, pemahaman serta desakan kebutuhan masyarakat juga membuat mereka tidak bisa sepenuhnya mengindahkan segala imbauan pemerintah dalam menghadapi virus ini. Tulisan ini akan membahas mengenai masalah sosial yang ditimbulkan dari adanya penyakit virus corona (covid-19) ini.

Tiga masalah sosial yang diangkat dalam tulisan ini adalah fenomena mudik, penolakan jenazah korban virus corona, dan kepastian perlindungan sosial ketika terjadi wabah covid-19. Berikut ulasannya.

Mudik, antara Musibah dan Siasat Perantau 

Mudik adalah tradisi tahunan para perantau pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran. Keluarga dan handai taulan selalu menanti kedatangan saudaranya yang kerja di perantauan. Mudik bahkan diyakini menjadi fenomena budaya yang dapat meningkatkan dinamika ekonomi daerah. Karena pada saat mudik, terjadi pemerataan transaksi ekonomi hingga ke pelosok-pelosok desa dan dusun yang penuh dengan kenangan.

Beda dengan tahun kemarin. Mudik sekarang dianggap bermasalah karena dihawatirkan menjadi agen penyebar dan penular virus corona. Mulai dari MUI (Majlis Ulama Indonesia), Gubernur, Kapala Daerah, hingga ormas masyarakat (PBNU dan Muhammadiyah) meminta dengan sangat kepada perantau untuk tidak mudik. Walaupun demikian, para perantau tetap mudik lebih awal karena diduga di tempat perantauannya menjadi episentrum (pusat) penularan virus covid-19.

Alasan perantau mudik lebih awal karena kota sedang sepi dari kerjaan. Industri dan pabrik-pabrik sudah banyak yang tutup. Sehingga pendapatan mereka menurun seiring kebutuhan hidup semakin tidak terjangkau. Selain itu, mereka berniat menjauhi tempat rantaunya yang terinfeksi virus corona. Dua alasan itulah menjadi siasat para perantau untuk mudik, sembari menunggu pusat kota dinyatakan bebas dari virus corona.

Apakah fenomena mudik tahun ini akan menjadi musibah? Tentu saja banyak dalil untuk menjawab ini apakah musibah atau sebaliknya, berkah. Bagi pemerintah daerah yang dari awal mengirim pesan untuk para perantau agar tidak mudik,  ada kekhawatiran mudik adalah musibah. Karena dihawatirkan, mereka (pemudik) akan tertular sekaligus menyebarkan dan menularkan virus corona pada saat proses mudik dan saat tiba dikampung halaman.

Gelombang pemudik dari kota ke daerah asal, jelas akan menjadi beban tanggungan daerah. Saking hawatirnya pemerintah daerah, semua perantau yang nekat pulang harus mendapatkan ekstra dengan disemprot disinfektan dan wajib melakukan isolasi diri selama 14 hari dengan status Orang Dalam Pemantauan (OPD).

Bagi pemerintah daerah, terinfeksi atau tidak terinfeksi virus corona para pemudik, mau tidak mau pemerintah daerah harus siap. Dan yang paling dihawatirkan pemerintah daerah adalah banyaknya pemudik yang terinfeksi dan menularkan virus corona. Terlebih rumah sakit rujukan virus corona di daerah belum siap. Mau tidak mau pemerintah daerah harus kreatif dalam melakukan perubahan anggaran yang awalnya untuk pemberdayaan sosial dan capaian kesejahteraan sosial, tidak menutup kemungkinan  dialihkan program untuk perlindungan sosial daerah di masa wabah covid-19 ini.

Tidak cukup berhenti disitu saja. Karena virus corona ini adalah pandemi yang beresiko menyebar penularannya, mau tidak mau tiap-tiap daerah harus kreatif dalam menyiapkan ketahanan pangan warganya. Ketika sebagian besar warganya berdiam diri dirumah untuk memutus penyebaran dan penularan covid-19, dimungkinkan akan terjadikelangkaan barang yang  memicu lonjakan harga kebutuhan pokok, harga obat, dan yang lainnya. Itulah deretan masalah sosial mudik dan turunannya. Lantas apa yang perlu dilakukan?

Strategi adaptasi masyarakat harus muncul. Tujuan memutus penyebaran dan penularan covid-19 harus tetap menjadi yang utama. Pemerintah daerah harus menjamin layanan medis untuk warga yang telah terpapar virus corona. Dan masyarakat juga tetap semangat dalam menjalin solidaritas sosial memerangi virus corona.

Jika mudik adalah realitas sosial yang tidak dapat dibendung lagi, maka pilihan utama dalam memandang fenomena mudik tidak lagi menjadi "masalah", tetapi bagaimana fenomena mudik dipandang menjadi modal budaya dalam mengahadapi wabah covid-19. Bagaimana caranya? Beresiko atau tidak proses dan dampaknya?

Sembari meningkatkan daya imunitas dan memacu kreativitas dalam mengatasi masalah mudik, mari beranjak ke masalah sosial kedua saat terjadi wabah covid-19.

Penolakan Jenazah Korban Virus Corona 

Siapa sangka akan terjadi penolakan jenazah korban wabah virus corona. Pengetahuan apa yang menggerakkan kelompok masyarakat yang menghadang ramai-ramai prosesi pemakamannya. Hal apa yang mendorong masyarakat untuk sampai hati membongkar kuburan korban wabah agar tidak dikubur didekat kampung halamannya. Apa salah si mayat hingga menanggung stigma diakhir hayatnya. Inilah masalah sosial yang muncul akibat wabah covid-19.

Kuburan (makam) merupakan laboratorium silsilah masyarakat. Tempat sakral yang satu ini kerap menjadi proses ritualitas akhir dalam upacara daur hidup manusia. Dalam waktu-waktu tertentu, kuburan menjadi tempat destinasi mengirim doa untuk anggota keluarga yang telah meninggal. Bahkan kuburan juga menjadi tempat belajar sejarah dalam mengenang dan mengenal tokoh besar yang telah meninggal.

Karena begitu kompleksnya fungsi kuburan, maka menjadi wajar ketika tempat yang sakral ini akan dijadikan tempat pemakaman jenazah yang didalamnya terdapat virus yang mematikan, ditolak warga. Dalam pengetahuan (panik dan terbatas) mereka, menghawatirkan virus yang ada di mayat itu akan menulari masyarakat sekitar.

Dibalik penolakan mayat korban virus corona ini, memang perlu ada sosialisasi dari tokoh atau ahli kepada masyarakat penolak. Pertanyaan yang belum terjawab tentang logika kehawatiran masyarakat akan amannya kuburan dari virus corona sebaiknya cepat untuk disampaikan.

Seperti informasi yang disampaikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Mikrobiologi baru-baru ini, bahwa jenazah virus Corona yang sudah dibungkus plastik sesuai prosedur, tidak menular,  tampaknya masih belum diketahui masyarakat luas.  Informasi  penyebab tentang organisme kematian massal yang bisa bertahan lama setelah jenazah dikubur juga belum banyak yang mengetahui. Organisme yang ia maksud adalah organisme yang menyebabkan kematian massal di masa lalu, seperti wabah pes, kolera, tipes, hingga tuberkolosis.

Tidaklah pantas memperlakukan mayat korban wabah dengan stigma yang begitu mendalam. Bahwa yang dikubur itu adalah mayat manusia, bukan virus corona. Setiap manusia nantinya akan meninggal. Dan wajib hukumnya bagi yang hidup, mengubur orang yang sudah meninggal. Inilah penghormatan terakhir yang dapat diberikan kepada sesama manusia. Sesama menjadi mahluk Tuhan Yang Maha Kuasa.

Persoalan penolakan mayat korban covid-19 memang bukan semata-mata persoalan keyakinan logika sosial. Persoalan ini dimungkinkan lebih kearah persoalan kekuasaan pengetahuan. Pengetahuan tentang virus corona mendesak dibuka seluas-luasnya. Jangan sampai setiap ada wabah, penolakan jenazah saat dikuburkan akan terulang.

Dengan demikian masalah mengatasi wabah pandemi ini segera terselesaikan dan kembali pada kehidupan sosial yang normal.

Kepastian Perlindungan Sosial 

Layanan kesehatan dan ketahanan pangan sosial merupakan dua indikator penting dalam membangun kepastian perlindungan disaat wabah covid terjadi. Anggota masyarakat yang tertular akan berupaya dengan keras menggunakan layanan kesehatan. Dan anggota yang berdiam diri di rumah, selalu berupaya menjaga ketercukupan pangan sehari-hari. Melihat jumlah pasien covid-19 kian hari semakin meningkat, serta semakin beranjak naik harga kebutuhan pokok, maka masalah perlindungan sosial menjadi penting kepastiannya. Hanya saja seberapa lengkap fasilitas rumah sakit rujukan pasien covid-19. Dan seberapa kuat menjaga stabilitas dan keterjangkauan kebutuhan pokok masyarakat. Apalagi dalam waktu dekat akan memasuki bulan ramadhan dan lebaran.

Fenomena mudik, tindakan penolakan jenazah, dan rencana kepastian perlindungan sosial merupakan tiga masalah sosial yang muncul saat terjadi wabah civod-19. Untuk mensikapi tiga masalah sosial tersebut, kita senantiasa berhati-hati dalam melakukan tindakan apapun. Taat pada aturan yang ada dalam rangka memutus penyebaran dan penularan virus corona. Adapun tindakan mulia dalam menghadapi wabah covid-19 ini adalah selalu mempraktikkan solidaritas sosial antar sesama.

Keterangan: Proses penulisan artikel ini, penulis melakukan diskusi dengan Gus Azdim dan Muh Imron Ali Mahmudi. Terima kasih atas ide dan masukannya. Matur nuwun.
Gambar artikel berasal dari website  tirto.id

Penulis: Suhadi (Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Pamotan, Rembang, Jawa Tengah)


43 Responses to "Masalah Sosial Saat terjadi Wabah COVID-19"

  1. Setuju. Karena dalam memutus penangkalan wabah COVID-19 ini untuk tidak keluar dari rumah untuk sementara waktu sampai ditentukan batas waktunya.Kalau tidak ada keperluan penting diluar diharuskan tetap dirumah dan agar mengurangi aktifitas di luar rumah sebagai langkah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona.Kita semua harus menaati semua aturan pemerintah dan selalu waspada.

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan pemerintah yang mengajukan untuk ridak mudik terlebih dahulu bagi para perantau,agar tidak menyebabkan bertambahnya penyebaran virus Corona, dikarenakan apabula para peranrau kembali dari daerah yang terinfeksi virus Corona,dapat memungkinkan akan menyebar kepada daearah yang tidak terdampar virus Corona.
    Para perantau seharusnya mengerti dampak apa yang ia berikan kepada keluarga ,atau Masyarakat sekitarnya ,terutama untuk keluarga yang berusia lansia(lanjut usia 60+) karena virus Corona sangat berbahaya bagi lansia ,sebab daya imunitas tubuh sudah mulai menurut.Pemerintah juga akan menggantikan libur nasional pada akhir tahun nanti , tetapi tanggal dan waktu belum ditentukan.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan pemerintah yang menganjurkan untuk mudik terlebih dahulu agar rantai penyebaran virus corona terputus,di karenakan pemudik yang berasal di daerah yang terpapar virus corona dapat memungkinkan penularan terhadap keluarga atau tetangga yang ada di kampung kalau dia mudik olh krena itu pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik terlebih dahulu.
    Sebagai gantinya pemerintah akan mengganti hari libur nasional idul fitri pada akhir tahun nanti dan pada waktu itulah kita boleh untuk bertemu keluarga pada saat pandemi virus corona hilang.tapi tanggal dan waktunya belum di tentukan.

    BalasHapus
  4. Saya tidak setuju dengan adanya penolakan warga terhadap pemakaman jenazah pasien covid-19 yang beranggapan bahwa mereka takut tertular pada saat jenzah pasien corona dimakamkan berdampingan dengan makam orang yang mati tanpa virus,padahal mayat tersebut sudah di lakukan penangnan khusus yang di anjurkan olh WHO atau badan kesehatan dunia.
    Akan tetapi masyarakat yang kurang akan pengetahuan dan sosialisasi menyebabkan penolakan terhadap pemakaman pasien covid-19,pemerintah harus mencari langkah untuk mensosialisasi masyarakat terkait pemakaman pasien covid-19 yang penanganannya sudah standar WHO dan tidak takut lagi dan tidak terjadi penolakan lagi.

    BalasHapus
  5. Saya setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial,hal itu dapay menjadikan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidup dan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan.
    Pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun untuk melawan pandemi corona ini,anggaran tersebut di alokasikan untuk kebituhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan alat" dan tenaga medis di rumah sakit.

    BalasHapus
  6. Saya tidak setuju dengan sikap warga yang menolak jenazah COVID-19 .
    Masyarakat beranggapan bahwa jenazah yang sudah meninggal masih dapat menularkan virus itu salah ,karena jenazah sudah dilakukan penanganan oleh tim medis atas prosedur dari WHO(badan kesehatan dunia).
    Kurangnya pengetahuan dan sosialisasi kenjadi faktor pemicu masyarakat menolak jenazah COVID-19 .
    Pemerintah harua mencari solusi permasalahan penolakan jenazah COVID-19 ,misalnya,dengan membuat pemakaman khusus jenazah COVID-19,atau melakukan sosialisasi agara Masyarakat mengerti tentang jenazah COVID-19 ,yang sudah tidak dapat menularkan virus.

    BalasHapus
  7. Saya setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial.
    Hal ini dapat mwnjadikan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kesehatan.
    Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp 405,1 triliun yang dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat dan tenaga medis ini merupakan langkah bagus pemerintah dalam melawan virus Corona

    BalasHapus
  8. Saya setuju dengan pemerintah yang melarang tidak mudik dulu kepada orang perantau supaya wabah covid tidak semakin menyebar kemana-mana. dikarnakan kalau para perantau mudik\pulang kerumah dan orang itu terkena covid 19,maka covid 19 itu akan menyebar di daerahnya itu akan sangat berbahaya bagi lansia. karena daya tubuhnya sangat rendah jadi sangat mudah bisa terkena covid 19.pemerintah juga meliburkan semua siswa didik supaya tidak banyak penyebaran covid 19 karena anak sekolah sering terjadi kerumuhan maka dari itu pemerintah meliburkan para siswa.

    BalasHapus
  9. Lailatul Maulidiyah Arrohmah

    Saya setuju, karena guna mengantisipasi (memutus) penularan virus COVID-19 pemerintah saat ini harus menerapkan sistem untuk tidak mudik terlebih dahulu/jika ingin pulang ke kampung halaman para pemudik harus memeriksakan diri terlebih dahulu ke tim medis dan setelah sampai rumah mereka juga harus diisolasi selama 14 hari, guna memutus penularan COVID-19.
    sistem ini di terapkan pemerintah karena apabila para perantau (pemudik) kembali ke kampung halaman khkhawatirnya mereka membawa virus dari kota/daerah yang sudah terpapar virus COVID-19 ini dan daerah tersebut sudah red-zone. Untuk meningkatkannya pemerintah akan menggantikan libur nasional idul fitri pada akhir tahun nanti dan di saat itulah kita boleh bertemu dengan sanak saudara,namun tanggal dan waktunya belum di tentukan.

    BalasHapus
  10. Lailatul Maulidiyah Arrohmah

    Saya tidak setuju dengan penolakan jenazah COVID-19 para masyarakat sekitar memiliki pengetahuan yang minim akan sikap kemanusiaan pada sesama, mereka menolak jenazah COVID-19 dengan alasan mereka takut tertular dengan virus yang terdapat pada jenazah (korban) tersebut.Padahal semua korban (jenazah) COVID-19 ini sudah dilakukan penanganan yang di anjurkan oleh WHO (badan Kesehatan Dunia).
    Namun masyarakat yang minim akan pengetahuan (informasi) dan sosialisasi menyebabkan penolakan jenazah COVID-19,sebaiknya pemerintah harus mengambil langkah cepat untuk memberikan masyarakat sosialisasi supaya para masyarakat mengerti tentang jenazah COVID-19,yang sudah tidak menularkan virus lagi.

    BalasHapus
  11. Saya setuju dengan pemerintah yang mengajukan soal perantau yang tidak diperbolehkan untuk mudik terlebih dahulu,sebab jika para perantau kembali dari daerah yang terinfeksi virus corona dapat memungkinkan akan menyebar ke daerah yang tidak terdampak virus corona,sehingga penyebaran visrus corona semakin bertambah.

    BalasHapus
  12. Saya setuju dengan pemerintah agar para perantau tidak mudik terlebih dahulu karena jika perantau bekerja di daerah yang terinfeksi virus corona sama saja si perantau menyebabkan bertambahnya penyebaran virus corona jika dia mudik.
    Para perantau seharusnya harus memikir kan bahaya nya jika ia mudik dia harus memikirkan dampak apa yang ia berikan kepada keluarganya,masyarakat di sekitarnya dan membahayakan bagi lansia yang imunitas tubuhnya menurun.

    BalasHapus
  13. Yunita dwi lestari
    Saya tidak setuju dengan penolakan pemakaman jenazah penderita Covid-19 masyarakat seharusnya tidak boleh menolak pemakaman korban wabah corona karena proses pemakaman korban di tangani oleh petugas medis tidak oleh masyarakat.
    Jangan takut tertular karena setelah di kuburkan masih di semprot cairan disinfektan pembasmi kuman atau virus yang hilang dalam hitungan menit.

    BalasHapus
  14. Saya tidak setuju dengan penolakan pemakaman jenazah Penderita covid -19.masyarakat seharusnya tidak menolak pemakaman korban,karena proses pemakaman korban wabah penyakit sudah ditangani oleh petugas medis yang profesional.jadi jangan takut tertular karena setelah mayat dikuburkan masih disemprot cairan disinfektan pembasmi kuman virus corona.

    BalasHapus
  15. Yunita dwi lestari

    Saya setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial .Hal ini dapat menjadikan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan kesehatan.

    BalasHapus
  16. Saya setuju dengan adanya perlindungan sosial.karena hal ini dapat memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan kesehatan masyarakat.

    BalasHapus
  17. Saya setuju dengan kebijakan pemerintah menunda mudik. Karena dihawatirkan mereka para urban (pemudik) akan tertular sekaligus menyebarkan dan menularkan virus corona pada saat proses mudik dan saat tiba dikampung halaman.

    Saya tidak setuju dengan sikap penolakan jenazah korban COVID. karena apa pantas kita sebagai mahluk sosial mengucilkan orang yg sudah meninggal hingga menolaknya ingat mereka juga korban. Hal inilah kurangnya kesadaran dan rasa kemanusiaan. Masyarakat juga perlu sosialisasi dan penyuluhan tentang cara menyikapi virus covid-19 ini.

    Saya setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial karna itu dapat membantu masyarakat yg terinveksi virus corona mereka tidak perlu pusing memikirkan tempat isolasi karna pemerintah sudah menyiapkan banyak rumahsakit untuk ruang khusus isolasi. Bukan hanya itu, pemerintah juga menyiapkan dana untuk kebutuhan medis seperti baju yg digunakan para medis untuk menangani korban. Tak cukup disitu pemerintak juga memberikan semprotan sanitizer di berbagai daerah.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Saya setuju dengan pemerintah untuk tidak mudik terlebih dahulu, semakin meningkat nya penularan covid-19 maka di perlukannya tindakan tidak mudik terlebih dahulu sebab dapat menularkan kepada orang lain/orang terdekat.


    Saya tidak setuju dengan penolakan jenazah korban virus Corona karena sudah di tangani oleh orang yang bertugas dan setelah pemakaman jenazah petugas juga menyemprotkan disinfektan guna mencegah penularan covid-19, jadi tidak perlu takut.


    Saya setuju dengan perlindungan sosial karena dengan hal tersebut masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

    BalasHapus
  20. Says setuju dengan kebijakan pemerintah untuk menunda mudik. Karena bisa saja para pemudik Yang berasal dari kota bisa tertular virus/malah sebaliknya mereka Yang menularkan virus kepada orang" Yang ada di desa.sebaiknya sebelum di adakanya mudik semua pemudik diperiksa kesehatanya terlebuh dahulu atau menunda mudik guna menetralisir wabah covid-19 ini.


    Saya tidak setuju dengan tindakan penolakan jenazah covid-19 karena apa sebagai sesama manusia kita harus saling membantu Dan jangan egois.karna jenazah sudah di tangani oleh pihak media Yang professional,Dan jenazah covid-19 tidak akan menularkan virus lagipula dalam Islam tidak diperbolehkan menolak jenazah.karna ITU saya sangat tidak setuju


    Dan juga saya sangat setuju dengan adanya perlindungan kepastian sosial karena dengan adanya kepastain perlindungan, warga tidak perlu cemas akan virus corona ini karna pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit Dan tempat isolasi bagi yg terkena corona
    Dengan adanya ITU warga dapat melaksanakan kegiatan sehari" Dan memenuhi kebutuhan

    BalasHapus
  21. Di lihat dari fenomena mudik. Saya setuju. Mudik di yakini menjadi fenomena budaya tiap orang pasti pernah mudik ketempat yg ingin di kunjungi, namun beda di tahun sekarang. Tahun sekarang sangat di khawatirkan jk seseorang tetap ingin bermudik.jk kalau di sarankan kalau ingin mudik di tunda ada sebab yg tdk ingin trjd. Lebih baik berisolasi diri di rumah. Selain itu juga menjauhi penularan covid19

    BalasHapus
  22. Di lihat dari penolakan jenazah korban virus covid19
    Saya tidak menyetujui dengan cara menyikapi warga yg menolak jenazah covid19. Masyarakat sekitar masih berfikir bahwa jenazah yg sudah meninggal dunia masih bisa menular kan virus yg ada di tubuhnya namun di sisi lain jenazah tsb sebelumya sdh di tangani para medis kesehatan. Jenazah virus covid sebelum nya di bungkus plastik yg sesuai prosedur,tdk menular & seharusnya masyarakat berfikir untuk membuat makam khusus bagi jenazah covid 19 agar jauh dr kalangan masyarakat sekitar.

    BalasHapus
  23. Di lihat dari kepastian perlindungan sosial. Saya setuju dengan layanan kesehatan dan pertahanan pangan sosial.dengan adanya layanan kesehatan masyarakat mampu mnjamin kebutuhan hidup dengan penuh keseterilan dan sehat,Adapun dengan penanganan dr medis.dan adapun dengan ketahanan,masyarakat mampu bertahan dengan kebutuhan seadanya.

    BalasHapus
  24. Saya setuju dengan kebijakan pemerintah menunda mudik.Karena dapat menyebabkan pemudik menyebarkan covid 19 pada saat kembali ke kampung halaman.



    Saya tidak setuju dengan sikap penolakan jenazah korban Covid_19.Karena kita seharusnya tidak boleh mengucilkan masyarakat yang terkena covid_19,karena sudah ditangani oleh petugas dengan cara menyemprotkan disikfetan.

    Saya setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial karena dapat membantu sandang dan pangan masyarakat dan dapat membantu masyarakat yang terkena covid_19 dapat diberikan pelayanan dengan baik

    BalasHapus
  25. Terjadinya diorganisasi dan disfungsi sosial akan memicu efek bola salju (snowball effect) pada sektor kehidupan lainnya. Efek paling nyata adalah bidang ekonomi. Dampak dari diorganisasi dan disfungsi sosial karena wabah virus corona, membuat individu atau kelompok masyarakat mengalami penurunan produktivitas kegiatan ekonominya. Mulai dari kegiatan produksi, hingga kegiatan konsumtif.
    Indonesia sendiri sudah diramalkan oleh para ekonom akan mengalami gangguan pada pertumbuhan ekonominya karena wabah virus corona. Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian (Sesmenko) Susiwidjono pada Februari 2020 lalu menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki potensi tergerus antara 0,11% hingga 0,30%.

    BalasHapus
  26. KHOIRUL FITRIYANI
    Kelas :Xl IPS 5
    Dari masalah yang ada di atas dan apa yang saya baca ,saya dapat menyimpulkan bahwa:
    1. Masalah mudik yang kabar kabarnya akan ditiadakan.dari yang saya baca pemerintah bukan tidak mengadakan mudik tetapi pemerintah mengganti hari libur itu di hari lain agar lonjakan pemudik yang biasanya berasal dari kota kota besar yang berpotensi membawa virus itu tidak banyak.di dalam masalah ini saya mempunyai 2 pemikiran yaitu setuju dan tidak setuju.
    * Saya setuju dengan apa yang dikemukakan pemerintah.pemerintah membuat keputusan ini semata mata hanya melindungi rakyatnya dan pasti akan melakukan yang terbaik bagi keselamatan rakyatnya.dengan adanya keputusan ini atau kebijakan ini semoga bisa memutus rantai penyebaran covid 19 ini karena sebagian besar yang terdampak adalah kota kota besar yang banyak dihuni oleh pemudik dari berbagai kota kecil. Namun,pemerintah memberi solusi dengan mengganti libur nasional di hari lain yang sudah kondusifsehingga pemudik yang akan pulang ke daerah daerahnya tidak membawa virus bagi keluarganya di desa sehingga merasa nyaman untuk bersilaturahmi.

    2.penolakan jenazah
    Penolakan jenazah yang dilakukan oleh warga itu semestinya tidak dilakukan karena jenazah itu semestinya harus diperlakukan dengan baik karena itu peristirahatan terakhirnya.dengan adanya penolakan jenazah itu saya tidak setuju karena dari yang saya baca jenazah covid 19 tersebut sudah memenuhi syarat karena sebelum dimasukkan ke peti jenazah terlebih dahulu dibungkus plastik sehingga virus itu tidak akan menular.dan bagi warga yang menolak jenazah sebaiknya diberikan pengetahuan atau informasi yang benar sehingga tidak ada suatu masalah apapun.

    3.Kepastian perlindungan sosial.

    Perlindungan sosial yang diberikan pemerintah sudah cukup baik karena di tengah wabah yang sangat besar ini rakyat menginginkan kepastian bagaimana nasibnya selama masa yang sulit ini .Dari yang saya baca pemerintah memberikan solusi kepada rakyatnya yang melakukan apa saja di rumah dan terpaksa tidak bekerja banyak memberi bantuan dari mulai PKH,kartu pra kerja ,pembebasan Listrik 3 bulan yang 450 v ,dan bantuan bantuan lainya .

    BalasHapus
  27. Saya setuju dengan pemerintah yang menganjurkan untuk tidak mudik bagi para perantau, karena itu merupakan bentuk pencegahan penyebaran serta dapat memutus penangkalan wabah corona. Namun ada juga perantau yang nekad mudik ke kampung halamannya dengan alasan pabrik tempat mereka kerja banyak yang ditutup/ yang lainnya.

    Saya tidak setuju dengan sikap penolakan jenazah korban Covid-19 yang dilakukan oleh masyarakat, karena mengubur orang yang sudah meninggal merupakan penghormatan terakhir yang dapat diberikan kepada sesama manusia. Mereka (masyarakat) memiliki pengetahuan yang minim mengenai Covid-19, sehingga menolak jenazah Covid-19 dengan alasan mereka takut tertular dengan virus yang terdapat pada jenazah tersebut. Padahal jenazah Covid-19 sudah dibungkus plastik yang sesuai prosedur dan tidak menular. Sebaiknya masyarakat diberi sosialisasi dan penyuluhan tentang bagaimana cara menyikapi virus Corona.

    Saya setuju dengan kepastian perlindungan sosial karena dapat membantu masyarakat yang terinfeksi virus Corona supaya tidak memikirkan tempat isolasi karena pemerintah sudah menyiapkan rumah sakit untuk ruang khusus isolasi. Pemerintah juga menyiapkan dana untuk menangani korban Covid-19 serta memberikan penyemprotan disinfektan berbagai daerah.

    BalasHapus
  28. Saya setuju dengan kebijakan pemerintah yang menyarankan para perantau untuk tidak mudik terlebih dahulu karena itu adalah upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19.akan tetapi ada pula yang tetap bermudik karena tujuan utama mereka merantau adalah untuk bekerja,dan saat ini banyak perantau yang menganggur bahkan ada yang di PHK secara masal,mereka tidak bisa mencukupi kebutuhannya di sana bahan pangan melonjak,mereka juga harus menanggung biaya tempat tinggal mereka seperti kos"an dan kontrakan yang ia tinggali semasa merantau.Sudah tidak ada alasan lagi untuk merekaenetap di sana maka dari itu mereka keras kepala dan tetap memilih untuk bermudik.

    Saya tidak setuju dengan sikap penolakan jenazah korban covid-19 bahkan saya sangat kecewa dengan sikap masyarakat yang seperti itu,mungkin benar mereka takut tertular covid-19 namun sudah di katakan bahwa jenazah yang sudah dibungkus plastik sesuai prosedur tidak akan menularkan virus,seharusnya masyarakat membuka telinganya lebar" sebelum memperlihatkan sifat yang seperti ini. Sehingga,sikap seperti ini sangat memberatkan pemerintah sampai" pemerintah membangun pemakaman khusus korban covid-19.

    Saya sangat setuju dengan kepastian perlindungan sosial yang di berikan oleh pemerintah kepada masyarakat ,karena ini sangat membantu masyarakat yang terpapar covid-19 untuk tidak usah bingung mencari tempat isolasi ,karena pemerintah telah menyiapkan rumahsakit rujukan khusus korban covid-19 pemerintah juga memberikan banyak bantuan seperti memberikan beras dan listrik gratis ,juga memberikan cairan disinfektan di beberapa daerah guna mencegah penyebaran covid-19 jadi kita juga harus sadar diri untuk membantu pemerintah dengan melakukan physical distancing guna memutus rantai penyebaran covid-19.

    BalasHapus
  29. Saya memiliki pendapat lain perihal mudik.Mudik adalah hal oentinp bagi para perantau karena adanya kasus Covid-19 ini membuat para perantau dan keluarga pun ingin segera bertemu dengan anggota keluarga yang sedang mudik.Nah namun adanya covid-19 ini membuat para perantau ragu untuk mudik karena telah di himbau pemerintah untuk tetap stay dan tidak mudik dalam waktu dekat.saya mengerti bagaimana perasaan para perantau yang ini segera pulang dan bertemu keluarga karena kakak saya juga perantau sebagai anak kuliahan di semarang,jadi saya mengerti bagaimana khawatir nya ibu saya saat kakak saya belum pulanh dan jauh dari keluarga.nah baiknya untuk mengatasi ini pemerintah daerah masing-masing melakukan penegasan untuk mencegah pemudik membawa virus kampung halamannya dengan cara.Melakukan pemerikasaan sebelum pemudik sampai di rumah.setelah di rasa pemudik aman dsri virus Corona pemudik harus melakukan isolasi diri selama 14 hari guna memutus rantai penyebaran covid-19.Kita tidak boleh egois dingan melarang pemudik pulang ke kampung halamanya.Ayolah kesadaran dieu dan berfikir jika kita yang berada di posisi tersebut.

    Nah untuk penolakan jenazah ini,jelas saya sangat tidak setuju.Coba berpikir panjang sebelum melakukan tindakan,Jenazah yang terkena covid-19 ini juga manusia yang layak di perlakukan dengan manusiawi bukan di buang2 seperti tidak memiliki adab.bukankan jenazah ini sudah di bungkus dengan plastik dan sedemikian rupa untuk mencegah covid-19 ini menular?lantas apa yang di permasalahkan?keluarga hanya ingin jenazah di istirahat kan dengan tenang seperti jenazah pada umumnya.plis be smart :)


    Saya sangat setuju dengan kepatisan perlindungan sosial yang di lakukan pemerintah untuk masyarakat nya.beberapa hari ini saya banyak melihat berita tentang keputusan pemerintah yang tidak memberlakukan lockdown daerah karena takut mempersulit warga kecil.saya sangat swtset karena bapak sayapun tidak bisa berdiam diri di rumah karena tuntutan pekerjaan untuk mencari nafkah.yang membuat saya senang adalah pemerintah tetap memperhatikan rakyat kecil yang ada di desa bukan hanya rakyat kalangan atas.

    BalasHapus
  30. Saya tidak setuju dengan pengajuan pemerintah tentang larangan mudik di tengah wabah ini karena menurut saya jika tidak ingin tertular dari penyakit tersebut mengapa pemerintah tidak menjemput sendiri atau disediakan kendaraan khusus bagi para perantau tersebut yang kemudian dikarantina terlebih dahulu sebelum pulang ke kampung masing-masing bayangkan jika keadaan kota yang mereka tinggali masuk ke daerah yang benar-benar darurat Corona bahkan sampai parah lalu bagaimana keadaan mereka?bukankah mereka juga akan binggung dan panik

    Saya tidak setuju dengan adanya penolakan warga terhadap pemakaman jenazah pasien covid 19 dengan alasan takut tertular. Jika tidak ada desa atau tempat yang mau menampung lalu mau diapakan jenazah tersebut? Apabila hal itu terjadi pada keluarga kita tentu saja kita akan merasa bingung dan sedih mereka menolak seakan-akan mereka tidak memikirkan bagaimana perasaan keluarga tersebut dan apabila hal itu terjadi pada keluarga nya sendiri

    Saya setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial karena hal ini dapat membantu masyarakat yang terinfeksi dan para medis agar mereka tidak perlu pusing memikirkan tempat untuk isolasi para pasien yang terjangkit yang dikarenakan mungkin minim nya fasilitas di setiap tiap rumah sakit

    BalasHapus
  31. NAMA :SELAMET CHOIRUL ANAM(28)
    KELAS:XI IPS 5

    Setelah membaca artikel diatas saya tidak setuju dengan adanya penolakan jenazah yang terinfeksi virus Covid 19,Karena terinfeksi /tertular virus Covid 19 tidak sebuah keinginan bagi semua orang, semua orang sudah berusaha untuk berhati hati agar terhindar dari virus Covid 19 tersebut ,dan beberapa cara sudah dilakukan ,bahkan isolasi diri pun sudah dilakukan ,tapi semua itu kehendak Tuhan yang maha esa,dan untuk mengatasi masalah penolakan jenazah,saya pikir dari pihak desa membentuk team untuk datang dan memberikan pengetahuan tentang Covid 19,dan mestinya mayat terinfeksi virus yang hendak dikuburkan sudah dibungkus dengan plastik dengan rapat pastinya tidak akan ada penularan virus melalui mayat.

    BalasHapus
  32. Saya setuju dengan keputusan pemerintah untuk tidak mudik dahulu bagi pemudik, menurut saya cara yang dilakukan pemerintah mengenai tidak mudik terlebih dahulu sangat efektif,karena kebanyakan penularan Covid 19 paling besar adalah dari orang pendatang,apalagi perantau yang berkerja dari daerah yang terjadi penularan virus ,pasti sanak famili akan berkumpul dengan demikian virus akan mudah menyebar.

    BalasHapus
  33. Nama: Brigita Diah Pitaloka
    Kelas: 11 IPS 1
    Absen: 7
    Saya setuju dengan pemerintah yang menganjurkan untuk tidak mudik bagi para perantau, karena itu merupakan bentuk pencegahan penyebaran serta dapat memutus penangkalan wabah corona. Namun ada juga perantau yang nekad mudik ke kampung halamannya dengan alasan pabrik tempat mereka kerja banyak yang ditutup/ yang lainnya.
    Nah untuk penolakan jenazah ini,jelas saya sangat tidak setuju.Coba berpikir panjang sebelum melakukan tindakan,Jenazah yang terkena covid-19 ini juga manusia yang layak di perlakukan dengan manusiawi bukan di buang2 seperti tidak memiliki adab.bukankan jenazah ini sudah di bungkus dengan plastik dan sedemikian rupa untuk mencegah covid-19 ini menular?lantas apa yang di permasalahkan?keluarga hanya ingin jenazah di istirahat kan dengan tenang seperti jenazah pada umumnya.

    BalasHapus
  34. Siti Nafidatul Maghfiroh

    Saya setuju, karena guna mengantisipasi (memutus) penularan virus COVID-19 pemerintah saat ini harus menerapkan sistem untuk tidak mudik terlebih dahulu/jika ingin pulang ke kampung halaman para pemudik harus memeriksakan diri terlebih dahulu ke tim medis dan setelah sampai rumah mereka juga harus diisolasi selama 14 hari, guna memutus penularan COVID-19.
    sistem ini di terapkan pemerintah karena apabila para perantau (pemudik) kembali ke kampung halaman khkhawatirnya mereka membawa virus dari kota/daerah yang sudah terpapar virus COVID-19 ini dan daerah tersebut sudah red-zone. Untuk meningkatkannya pemerintah akan menggantikan libur nasional idul fitri pada akhir tahun nanti dan di saat itulah kita boleh bertemu dengan sanak saudara,namun tanggal dan waktunya belum di tentukan.

    BalasHapus
  35. Siti Nafidatul Maghfiroh

    Di lihat dari penolakan jenazah korban virus covid19
    Saya tidak menyetujui dengan cara menyikapi warga yg menolak jenazah covid19. Masyarakat sekitar masih berfikir bahwa jenazah yg sudah meninggal dunia masih bisa menular kan virus yg ada di tubuhnya namun di sisi lain jenazah tsb sebelumya sdh di tangani para medis kesehatan. Jenazah virus covid sebelum nya di bungkus plastik yg sesuai prosedur,tdk menular & seharusnya masyarakat berfikir untuk membuat makam khusus bagi jenazah covid 19 agar jauh dr kalangan masyarakat sekitar.

    BalasHapus
  36. 1. Saya setuju dengan pemerintah yang menyuruh perantau tidak mudik. Karena salah satu cara untuk memutuskan rantai persebaran virus korona adalah dengan tidak keluar rumah. Jadi untuk para perantau sebaiknya jangan mudik terlebih dahulu.


    2. Saya tidak setuju dengan penuh akan jenazah covid -19. Jenazah itu semestinya harus diperlakukan dengan baik. Karena jenazah itu akan menuju ke tempat peristirahatan terakhir.dan mungkin benar juga masyarakat melakukan penolakan jenazah covid -19 karena masyarakat tak tertular virus tersebut.


    3. Setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial.karena dapat membantu perekonomian masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang terkena covid -19 dengan baik.

    BalasHapus
  37. 1. Saya setuju dengan pemerintah yang menyuruh perantau tidak mudik. Karena salah satu cara untuk memutuskan rantai persebaran virus korona adalah dengan tidak keluar rumah. Jadi untuk para perantau sebaiknya jangan mudik terlebih dahulu.


    2. Saya tidak setuju dengan penuh akan jenazah covid -19. Jenazah itu semestinya harus diperlakukan dengan baik. Karena jenazah itu akan menuju ke tempat peristirahatan terakhir.dan mungkin benar juga masyarakat melakukan penolakan jenazah covid -19 karena masyarakat tak tertular virus tersebut.


    3. Setuju dengan adanya kepastian perlindungan sosial.karena dapat membantu perekonomian masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang terkena covid -19 dengan baik.

    BalasHapus
  38. Nama: Siti Zumro'ah
    Kelas : 11 IPS 5
    No.ab : 31

    Saya setuju dengan himbauan pemerintah, menunda dulu acara mudik. Jika kita sayang keluarga kita, maka seharusnya para pemudik peduli dengan keamanan dan kesehatan keluarganya.
    Dengang cara menunda acara mudiknya,tunggu hingga keadaan stabil kembali.

    saya berpendapat seharusnya memang jenazah corona diberi lahan tersendiri. Karena jika tidak masyarakat akan cemas dan khawatir.Dan juga pemerintah harus memberi himbauan bahwa jenazah sudah sesuai prosedur pemakaman yg aman,jadi agar kekhawatiran masyarakat tidak menjadi kepanikan. Kita tahu sendiri bahwa kunci sehat adalah berpikir baik/ positif / bahagia. Jadi jangan sampai pemerintah membuat masyarakat panik.

    untuk kesehatan atau ketahanan pangan seharusnya pemerintah sudah berpikir jauh hari,bahkan saat wabah tersebut baru terdeteksi dI Wuhan. Ini karena virus tersebut menular dengan mudah.Pemerintah harus bisa memberikan fasilitas kesehatan yang layak dan berkualitas.dan juga pemerintah harus bisa menstabilkan bahan pokok di tengah pandemi ini.

    BalasHapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. Dinda Mardiliya11 April, 2020 11:53

    Nama = Dinda Mardiliya
    No = 04
    Saya setuju dengan pendapat bapak tentang masalah yang ditimbulkan dari adanya covid 19 antara lain mudik,penolakan jenazah covid 19, dan kepastiannya perlindungam sosial dengan masyarakat tetap didalam rumah tidak mudik atau pergi kemana-mana penyebaran covid 19 akan menurun dan tidak mudah menyebar ke masyarakat lainnya, Tetapi Dengan timbulnya Penolakan jenazah korban covid 19 juga perlu sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang Korban/jenazah covid 19, Saya juga setuju dengan pendapat bapak tentang indikator terpenting dalam covid 19 ini masyarakat juga perlu penyuluhan kesahatan agar masyarakat tetap terkontrol dan tidak mudah tertular wabah covid 19 ini, tapi disisi lain covid 19 juga berdampak akan perekonomian negara dan masyarakat yang menurun tingkat keperluan tidak sepadan dengan pemasukan contohnya ojek online atau fasilitas transportasi yang mengangkut masyarakat setempat juga menurun dikarenakan masyarakat yang stay in home Karena takut terkena wabah covid 19 ini, saya juga memberikan saran kepada pemerintah pusat untuk lebih peduli dengan masyarakat kalangan kebawah dengan timbulnya covid 19 ini.
    Dampak Virus Corona juga sangat benar-benar memukul semua sektor, dan yang paling merasakan adalah sektor periwisata, sebab selama ini sektor ini menyumbang devisa terbesar di dalam negeri. kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di seluruh Tanah Air juga mulai menurun drastis. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengerahkan beberapa stimulus fiskal baru dalam rangka menopang perekonomian Indonesia yang sedang tertekan akibat berbagai gejolak global termasuk wabah Virus Corona atau COVID-19.

    BalasHapus
  41. Nama :Riza Abu Thoyib
    No :27
    Kelas:XI IPS 1
    1.Mudik,antara musibah dan siasat perantau
    Saya setuju dengan kebijakan pemerintah,karena agar memastikan bahwa virus tidak tersebar luas,dan jika para perantau tetap mudik,dikhawatirkan bisa menyebarkan virus corona

    2.Penolakan jenazah korban virus korona
    Saya tidak setuju atas tanggapan warga mengenai hal tersebut,karena itu yang dikubur kan mayat manusia,tidaklah pantas memberlakukan mayat manusia seperti itu, lagipula dalam proses pemakamannya pun sudah sesuai anjuran dalam mengubur mayat korban korona

    3.kepastian perlindungan sosial
    Saya setuju, karena dengan adanya kepastian perlindungan sosial, nanti masyarakat menjadi terbantu dalam hal perekonomian dan kesejahteraan sosial

    BalasHapus
  42. Saya setuju jika pemerintah menghimbau orang-orang agar tidak mudik karena selain membahayakan dirimu sendiri, juga bisa membahayakan orang lain karena selama perjalanan mudik memiliki posibilitas tinggi tertular covid-19. Virus ini merupakan virus cukup mudah di tularkan oleh sebab itu orang-orang rawan resiko penularan. Tidak hanya itu kita juga harus melakukan psysical distancing sedangkan jika kita mudik kita mungkin akan membuka kesempatan untuk melakukan kontak sosial dengan orang lain dan hal tersebut sangat berbahaya. Maka dari itu sebaiknya jangan mudik dulu. Dan untuk pemerintah sebaiknya memberikan bantuan kepada orang-orang/perantauan yang membutuhkan makanan, untuk dicukupi sehingga mereka tidak perlu khawatir akan biaya makan dikota-kota besar.
    Saya tidak setuju dengan masyarakat yang menolak pemakaman jenazah pasien covid-19. Mungkin dari mereka masih beranggapan jika jenazah covid-19 itu masih menularkan virus sedangkan sebenarnya tidak hal itu membuktikan bahwa rakyat Indonesia masih kurang mengerti akan covid-19. Sehingga pemerintah perlu untuk memberikan sosialisasi kepada warga agar mereka mengerti dan mau menerima jenazah covid-19. Selain itu jenazah covid-19 juga sudah ditangani oleh tenaga medis berdasarkan WHO jadi sudah aman dan terpercaya. Tidak hanya itu karena jenazah itu akan menuju ketempat peristirahatan terakhir maka tidak sepantasnya kita menolak. Kalau perlu pemerintah juga memberikan sanksi kepada warga yang menolak pemakaman jenazah korban covid-19. Dan kalau memang ada dananya sebainya pemerintah memberikan lahan pemakaman khusus covid-19.
    Saya setuju dengan adanya perlindungan sosial karena itu dapat membantu orang-orang sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kesehatan yang makin tinggi. Tidak hanya itu perlindungan sosial juga dapat membantu korban covid-19 untuk cepat ditangani dan mendapatkan tempat isolasi sehingga mereka bisa cepat sembuh.

    BalasHapus
  43. Nama: Milatul Hasanah
    Kelas : XI IPS 5
    No.absen : 18
    Saya setuju dengan kebijakan pemerintah untuk penundaan mudik, karena pada saat orang-orang yang ingin mudik ke kampung dalam perjalanan tidak bisa dipastikan bahwa daerah yang mereka lewati itu aman dari COVID-19.
    Mereka yang mudik juga harus memikirkan dampak yang dialami oleh keluarga saat mereka pulang, terutama pada keluarga yang lansia.
    Saya tidak setuju dengan adanya penolakan jenazah karena orang yang sudah meninggal membutuhkan tempat pemakaman yang layak , bagi masyarakat yang masih menolak jenazah yang terkena COVID-19 pasti mereka belum mengetahui informasi bahwa jenazah korban COVID-19 iku sudah di tangani secara khusus .
    Seharusnya informasi yang berkaitan dengan COVID-19 harus disampaikan kepada seluruh masyarakat supaya tidak terjadi adanya penolakan jenazah karena takut adanya penularan .
    Dan saya setuju karena dengan adanya kepastian perlindungan sosial bagi masyarakat yang merasa badannya kurang semangat , bisa ngecek ke rumah sakit supaya menjaga-jaga kalau masyarakat tersebut terinfeksi COVID-19.
    Masyarakat juga bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk keperluan tubuh supaya lebih kuat,dan tidak mudah untuk tertular COVID-19.

    BalasHapus

Iklan Bawah Artikel