-->

Bencana Berkelanjutan Pada Film Dokumenter Tenggelam Dalam Diam


Mustahil akan tenggelam, hanya tinggal diam. Semua orang pasti akan berusaha sekuat tenaga agar lepas dari ketertenggelaman. Namun kenyataannya tidak demikian. Mereka telah lama berjuang sendirian dan mengikhaskan diri untuk menerima bencana berkelanjutan.  

www.mgmpsosiologijateng.com - Review Film, Film dokumenter yang berjudul Tenggelam Dalam Diam yang tayang di channel youtube Watchdoc Documentary ini, merupakan film yang dapat menggerakan kita belajar untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Sebuah film dokumenter dari proses penyisiran pantai oleh dua fotografer mulai Jakarta, Bekasi, Pekalongan, Semarang, hingga Gresik. Adalah fenomena krisis iklim yang sangat mungkin merambah pada krisis kemanusiaan. Berikut ini  ulasan singkat isi film dokumenter tersebut. 

Terdampak pertama terhadap perubahan iklim adalah masyarakat bawah, tepatnya mereka yang tinggal di pinggir laut. Dampak dari perubahan iklim telah meningkatkan permukaan air laut yang mengakibat abrasi dan anomali cuaca. Biaya yang ditanggung saat terjadi dampak tersebut adalah pencukupan air bersih untuk mandi dan cuci, peninggian lantai rumah, hingga meninggalkan kampung halaman karena air laut telah menguasai pekarang. 



Tidak hanya abrasi, ancaman nyata dari perubahan iklim adalah banjir rob. Kota-kota disekitar pesisir jawa misalnya, telah dalam posisi sulit keluar dari permasalahan lingkungan ini. Keadaan ini diperparah dengan alihfungsi lahan resapan menjadi permukiman dan industri. Kemunduran garis pantai dan penurunan permukaan tanah pun menjadi turunan masalah selanjutnya. 

Abrasi telah mengancam sember kehidupan kita. Air laut telah menggenangi pemukiman. Peninggian lantai rumah menjadi pilihan bagi warga yang tidak mampu pindah.  Mereka yang mampu, akan bertindak melawan. Namun mereka yang tidak mampu, hanya tinggal dan diam. Kenangan silsilah terkadang menjadi penebuh dari mereka yang masih terdiam. Abrasi benar-benar menenggelamkan yang masih hidup hingga yang mereka yang telah meninggal. Mengihlaskan adalah pilihan terparah untuk meninggalkan kuburan leluhurnya. Namun mereka hebat. Mereka  masih tetap bertahan dari bencana akibat dari perubahan iklim hingga dipenghujung hidupnya. 

Tiap tahun terjadi penurunan permukaan tanah.  Laju abrasi juga menggeser paksa potensi tambak menjadi laut. Perilaku baik untuk membentengi abrasi adalah memproduksi hutan mangrove, namun sayangnya tidak ada jaminan untuk berperilaku baik, karena perilaku jahat telah melompat didepan. Bencana itu secara perlahan menghapus ikatan antara kelompok sosial, lingkungan, dan potensi yang ada didalamnya. Semua harus mulai peduli. 

Penulis adalah Suhadi, guru sosiologi di SMA Negeri 1 Pamotan

0 Response to "Bencana Berkelanjutan Pada Film Dokumenter Tenggelam Dalam Diam"

Posting Komentar

Iklan Bawah Artikel